SKRIPSI TADRIS MATEMATIKA
Efektivitas Model Pembelajaran ICARE (Introduction, Connection, Application, Reflection, Extension) Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Pada Materi Teorema Pythagoras Kelas VIII SMP Negeri 1 Lebakbarang
Matematika merupakan ilmu tentang pola pikir yang bertingkat, sistematis serta dapat membentuk aktivitas pola berpikir yang kompleks. Dalam pembelajaran matematika dibutuhkan kemampuan berpikir kreatif karena merupakan kemampuan dasar yang sangat diperlukan dalam berpikir matematis. Diungkapkan oleh Peter dalam Jurnal Ariska Juwita Wijaya et al bahwa “Student who are able to think creatively are able to solve problem effectively”. Agar dapat bersaing dalam dunia kerja dan kehidupan pribadi, siswa harus memiliki kemampuan berfikir kreatif dalam memecahkan suatu masalah yang dikembangkan dalam setiap kegiatan termasuk pembelajaran matematika. Pada kenyataannya kemampuan berpikir kreatif matematis siswa masih rendah. Hal ini dibuktikan melalui penelitian Cut Ardhilla Putri et al di salah satu SMP di Banda Aceh melalui 60 siswa. 58,33% siswa hanya menyelesaikan dengan satu penyelesaian. 16,67% siswa menyelesaikan dengan dua cara namun terdapat kesalahan dan hanya 11,67% siswa yang memberikan jawaban dengan dua cara yang berbeda dan penyelesaiannya benar, sedangkan 13,33% siswa tidak menjawab masalah atau semua jawaban salah. Hal ini sesuai dengan permasalahan yang ada di kelas VIII SMP Negeri 1 Lebakbarang. Kemampuan berpikir kreatif matematis siswa tergolong rendah salah satu faktornya adalah model yang diterapkan oleh guru masih menggunakan model ekspositori. Diperlukan model pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Model pembelajaran ICARE (Introduction, Connection, Application, Reflection, Extension) adalah model pembelajaran yang berpusat pada siswa bertujuan untuk mendapatkan pengalaman langsung dengan harapan dapat diaplikasikan secara langsung melalui kegiatan mengemukakan ide-ide, menghubungkan pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang sudah dipelajari sebelumnya yang kemudian diterapkan langsung.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penerapan model pembelajaran ICARE (Introduction, Connection, Application, Reflection, Extension) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lebakbarang.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel yang digunakan kelas VIII B dan VIII D. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan instrumen tes pretest sebanyak 5 soal dan posttest sebanyak 5 soal. Analisis data yang digunakan untuk observasi adalah rumus persentase, untuk instrumen tes menggunakan uji kenormalan, uji homogenitas, dan uji independent sample t-test.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (a) Hasil observasi model pembelajaran ICARE (Introduction, Connection, Application, Reflection, Extension) aktivitas guru diperoleh 87,65%, dan aktivitas siswa diperoleh 85,18% masuk dalam kriteria sangat baik. (b) Kemampuan berpikir kreatif matematis awal kelas eksperimen 55 dan kelas kontrol 54,82, kemampuan berpikir kreatif matematis akhir kelas eksperimen 85,71 dan kelas kontrol 79,46. Siswa kelas eksperimen dikategorikan memiliki tingkat kemampuan berpikir kreatif 4 atau sangat kreatif dengan persentase pencapaian aspek berpikir kreatif matematis sebesar 85,89%. (c) Hasil uji independent sample t-test diperoleh nilai signifikansi yaitu 0,003 1,671 disimpulkan kemampuan berpikir kreatif matematis kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak sama dan berdasarkan rata-rata kelas eksperimen 85,71 lebih dari rata-rata kelas kontrol 79,46. Disimpulkan model pembelajaran ICARE (Introduction, Connection, Application, Reflection, Extension) efektif terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lebakbarang.
23SK2326119.00 | SK TM 23.119 NIK e | My Library (Lt. 3 Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain