SKRIPSI KPI
Strategi Komunikasi Dakwah Proses Pengkaderan Dalam Membentuk Karakter Qur'ani Santri International Muhammadiyah Boarding School (IMBS) Miftahul 'ulum Pekajangan - Pekalongan
Komunikasi adalah suatu proses interaksi sosial antara manusia satu dengan
yang lainnya. Dakwah adalah suatu kegiatan yang mengajak kepada jalan kebaikan.
Dalam dakwah ada beberapa unsur yang harus diperhatikan, seperti da’i
(komunikator), mad’u (komunikan), maddah (materi), washilah (media), thariqah
(metode/strategi) dan atsar (efek). Karakter qur’ani adalah suatu nilai-nilai qur’an
yang tertancap kuat didalam hati manusia. Oleh karena itu, kualitas da’i dapat
menentukan keberhasilan proses dakwah yang dibangunnya kepada masyarakat
selaku mad’u. Maka penelitian ini dilakukan disalah satu lembaga pendidikan yang
berbasis pesantren yakni International Muhammadiyah Boarding School Miftahul
‘Ulum (IMBS) Pekajangan-Pekalongan untuk menggali strategi komunikasi
dakwah yang dibangun pihak pesantren dalam proses pengkaderan santri yang
berkarakter qur’ani.
Ada beberapa rumusan masalah yang penulis bahas dalam penelitian ini,
adalah : a) Bagaimana karaker qur’ani santri IMBS Miftakhl ’Ulum Pekajangan
Pekaongan. b) Bagaimana strategi komunikasi dakwah proses pengkaderan dalam
membentuk karakter qur’ani santri IMBS Miftahul ‘Ulum Pekajangan-Pekalongan.
Dari rumusan masalah tersebut diharapkan dapat mengetahui strategi komunikasi
dakwah dalam proses pengkaderan santri yang berkarakter qur’ani di
IMBSMiftahul’Ulum Pekajangan-Pekalongan.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif yang menekankan pada penelitian
lapangan (field research). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
metode interview, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data
yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil analisis peneliti, bahwa karakter qur’ani santri IMBS
Miftahul ’Ulum terlatar belakangi oleh pendidikan nilai-nilai Alqur’an dan Hadis.
Dengan menerapkan strategi komunikasi dakwah verbal dan nonverbal yang
menekankan pada metode pembiasaan dan keteladanan. Santri dibekali pelatihan
khusus dan umum yang meliputi dauroh tahfidz, khitobah maupun pelatihan imam
dan qiro’at. Adapun penguatnya adalah menggunakan prinsip “The Nine Golden
Habbit” atau sembilan kebiasaan emas yang meliputi; (1). Menjaga sholat,
diantaranya sholat wajib berjama’ah dan sholat sunah Rawatib, Tahajud dan
Dhuha. (2). Menjaga puasa wajib dan sunah. (3). Berzakat, infaq dan shadaqah.
(4). Membaca Alqu’an (One Day One Juz) dan menghafal Alqur’an (One Day
One Ayat). (5). Membaca buku, minimal 1 jam setiap hari. (6). Beradab islami
dalam setiap aktivitas. (7). Bergaul dengan orang -orang shaleh. (8). Beramal
shaleh dan memberikan kemanfaatan bagi orang lain. (9). Berkata positif dan
murah senyum.
20SK2034005.00 | SK KPI 20.005 BUD s | My Library (lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain