SKRIPSI PAI
Pola Asuh Orang Tua Dalam Pembentukan Perilaku Keberagaman Anak Pada Keluarga Broken Home Di Desa Surodadi Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang
Sholiha, Af’idatus. 2019. Pola Asuh Orang Tua dalam Pembentukan Perilaku Keberagamaan Anak pada Keluarga Broken Home Di Desa Surodadi Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang. Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negri (IAIN) Pekalongan. Ely Mufidah, M.S.I
Kata Kunci: Pola Asuh Orang Tua, Keberagamaan Anak, keluarga Broken Home.
Pola asuh maksudnya adalah pengasuhan yang diberlakukan oleh orang tua dalam keluarga sebagai perwujudan kasih sayang mereka kepada anak-anaknya. Orang tua sebagai pendidik memiliki tanggung jawab yang sangat besar dalam pengasuhan, pembinaan dan pendidikan, dan ini merupakan tanggung jawab yang primer. Keberagamaan anak dipandang sebagai suatu yang urgen dalam pendidikan keluarga. Sehingga pendidikan anak yang dilakukan oleh orang tua sangat mempengaruhi terhadap perkembangan kepribadian anak.
Penelitian ini dibuat untuk mengetahui: 1.) Bagaimana pola asuh orang tua (keluarga broken home) dalam pembentukan perilaku keberagamaan anak. 2.) Apa saja faktor pendukung dan penghambat orang tua (keluarga broken home) dalam pembentukan perilaku keberagamaan anak.
Jenis Penelitian ini adalah penelitaian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif, mengambil tempat penelitian di Desa Surodadi Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Analisis data yang digunakan adalah mengumpukan data, kemudian disusun, dijelaskan dan sekaligus dianalisa, kemudian di simpulkan. Dari hasil penelitian yang lakukan menghasilkan sesuatu kesimpulan sebagai berikut: pertama bahwa pola asuh orang tua di ada beberapa macam pola asuh yang orang tua terapkan kepada masing-masing anaknya. Yang pertama (pola asuh otoriter) orang tua mengasuh anak dengan cara ketat dan keras. Ada juga orang tua yang mengasuh anaknya dengan cara (pola asuh demokratif) tegas namun anak tetap diberikan kesempatan untuk memilih. Anak selalu diberikan keleluasaan untuk melakukan sesuatu hal yang anak inginkan namun tetap dalam pengawasan dan arahan dari orang tua. Dan ada juga orang tua yang mengasuh anaknya dengan cara yang bebas (pola asuh permisif). Orang tua tidak peduli dan membiarkan apa saja yang anak lakukan asalkan anak senang, orang tua akan mengijinkan. Diantara ketiga pola asuh yang ada, pola asuh yang paling tepat digunakan untuk pembentukan perilaku keberagamaan anak yaitu pola asuh demokratif. Menggunakan pola asuh demokratif ini, anak akan selalu mendapatkan pengawasan dan bimbingan dari orang tua maupun lingkungan sekitar, dengan begitu anak akan mudah diarahkan dalam melakukan sesuatu hal. Sejak kecil anak sudah diberikan pendidikan tentang keagamaan maka anak akan mempunyai dasar keagamaan yang kuat untuk kehidupan mendatang dan dapat berkembang menjadi anak yang mempunyai kepribadian yang baik.Kedua faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua dalam pemebentukan perilaku
ix
keberagamaan anak pada keluarga broken home yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat, dimana faktor pendukung dan penghambat juga mempunyai faktor internal yang datang dari diri orang tua itu sendiri, dan juga faktor eksternal yang datang dari luar diri orang tua. Mulai dari faktor internal yaitu, Pendidikan orang tua, Tingkat sosial ekonomi keluarga, Perhatian orang tua terhadap anak, Pengetahuan agama, Faktor lingkungan sekitar, Faktor adat istiadat atau norma kebiasaan. Semua faktor tersebut mempengaruhi pola asuh orang tua yang diberikan kepada anak-anaknya.
19SK1921308.00 | SK PAI 19.308 SHO p | My Library (Lantai 3, Karya Ilmiah) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain