SKRIPSI PAI
Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Berkebutuhan Khusus di SDLB Negeri Pekalongan
Manajemen pembelajaran merupakan salah satu bagian dari manajemen
pendidikan. Manajemen pembelajaran adalah keseluruhan kegiatan mengelola
proses membelajarkan siswa sebagai pembelajaran oleh guru melalui tahap-tahap
perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengendalian dengan maksud mencapai
tujuan pembelajaran itu sendiri. Kajiannya dilatarbelakangi oleh kondisi fisik
pengajar yang rata-rata adalah lulusan pendidikan luar biasa (PLB) dan SPGLB,
sehingga pembelajaran pendidikan agama Islam diserahkan kepada guru yang
dirasa cukup menguasai pelajaran pendidikan agama Islam sehingga
pembelajarannya dapat tepat guna.
Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1) Bagaimana
Manajemen pembelajaran pendidikan agama Islam bagi anak berkebutuhan
khusus di SDLB Negeri Pekalongan? (2) Apa saja faktor yang mempengaruhi
dalam pelaksanaan manajemen pembelajaran pendidikan agama Islam bai anak
berkebutuhan khusus di SDLB Negeri Pekalongan?. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan manajemen pembelajaran
pendidikan agama Islam di SDLB Negeri Pekalongan dan untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan manajemen pembelajaran
pendidikan agama Islam di SDLB Negeri Pekalongan. Kegunaan dari penelitian
ini selain sebagai bahan informasi tentang manajemen pembelajaran juga sebagai
masukan guna meningkatkan kualitas pelayanan dan pembelajaran pendidikan
bagi anak berkebutuhan khusus.
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (Field research), pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif yaitu
metode analisis data yang berupa kata-kata, gambar dan bukan angka yang
mengacu pada analisis data secara induktif yaitu peneliti menganalisis masalah
berangkat dari kasus-kasus yang bersifat khusus berdasarkan pengalaman
nyata untuk kemudian dirumuskan menjadi konsep teori, prinsip, proposisi, atau
definisi yang bersifat umum. Adapun metode yang digunakan dalam
mengumpulkan data adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Kajian ini menunjukkan bahwa: 1) Pelaksanaan manajemen pembelajaran
pendidikan agama Islam di SDLB Negeri Pekalongan meliputi: Pertama,
Perencanaan pembelajaran yang terdiri dari penyusunan Rencana dan Program
Pembelajaran (Silabus, RPP), penjabaran materi, penentuan strategi dan metode
pembelajaran, penyediaan sumber; alat dan sarana pembelajaran, penentuan cara
dan alat penilaian proses hasil belajar, serta setting lingkungan. Kedua,
viii
Pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan pengelolaan kelas dan peserta didik
yang meliputi tiga tahap, yaitu: Tahap Pra Intruksional, Intruksional,
Evaluasi/Tindak Lanjut. Ketiga, Evaluasi pembelajaran, evaluasi ini dilakukan
untuk menilai hasil belajar peserta didik, yang meliputi evaluasi pengetahuan
(kognitif), evaluasi ketrampilan (psikomotorik) dan evaluasi nilai (afektif).
Manajemen pembelajaran pendidikan agama Islam di SDLB Negeri Pekalongan
melibatkan guru dan peserta didik untuk berperan aktif dalam proses
pembelajaran. Kondisi objektif pembelajaran pendidikan agama Islam bagi anak
berkebutuhan khusus di SDLB Negeri Pekalongan dari pihak siswa dan guru
mempunyai semangat yang luar biasa. 2) Faktor-faktor yang meliputi pelaksanaan
manajemen pembelajaran terdiri dari: Pertama, Faktor pendukung meliputi; a.
Keberadaan SDLB Negeri Pekalongan didukung oleh pemerintah dan direktorat
PLB, b. kesadaran orang tua yang selalu memantau perkembangan anak-anaknya,
c. Guru mengajar sesuai dengan profesionalnya serta dengan penuh rasa ikhlas
dan sabar, d. Materi yang diberikan diselaraskan dengan metode yang disesuaikan
dengan kebutuhan anak. Kedua, Faktor penghambatnya meliputi ; a. Minimnya
alokasi waktu yang hanya 2 jam pembelajaran dalam satu minggu. b. Guru sulit
mengkondisikan peserta didik. c. kesulitan dalam proses pembelajaran (transfer of
knowledge) karena sikap dan kecenderungan anak yang cuek. d. Kurangnya
kedisiplinan siswa dalam masuk sekolah. e. Keterbatasann anak penyandang
tunarungu, sehingga penyampaian materinya pun berbeda. f. Minimnya alat
peraga dalam media pembelajaran. g. Kurangnya guru agama Islam.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi
dan masukan bagi para mahasiswa, para tenaga pengajar, para peneliti dan semua
pihak yang membutuhkan.
15SK1511821.00 | SK PAI.150118 ROH m | DIGITAL (http://repository.iainpekalongan.ac.id) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain