SKRIPSI EKOS
Sistem Penggajian dan Penerimaan Bengkok Dalam Meningkatkan Efektivitas Kinerja Perangkat Desa (Studi Kasus Desa Tegalsuruh Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan)
Kepala Desa beserta jajarannya merupakan sumber daya manusia dimana
mereka memegang peranan yang sangat dominan terhadap berlangsungnya roda
pemerintahan. Berhasil atau tidaknya suatu pemerintahan dalam mencapai tujuan
sangat bergantung pada kemampuan SDM dalam menjalankan tugas-tugas yang
diberikan sehingga mereka dituntut untuk selalu mampu mengembangkan diri
secara proaktif dalam jalannya pemerintahan. Kinerja seorang pegawai salah
satunya dipengaruhi oleh sistem penggajian pegawai. Sistem kompensasi idealnya
dapat mendorong pegawai untuk lebih meningkatkan kinerjanya dengan diberikan
penghargaan baik perupa finalcial ataupun nonfinancial.
Tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk memperoleh jawaban mengenai
sistem penggajian dan jatah bengkok beserta pelaksanaannya dalam meningkatkan
efektivitas kinerja Perangkat Desa, Untuk memperoleh jawaban apakah sistem
penggajian dan jatah bengkok dapat meningkatkan efektivitas kinerja Perangkat
Desa.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research) dengan
menggunakan pendekata kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan
wawancara, observasi dan dokumentasi. teknik analisis data kualitatif dengan
model interkatif yaitu dengan mengumpulkan data yang mana data tersebut akan
dianalisis menggunakan tiga tahap, yaitu mereduksi data, menyajikan data dan
menarik kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini adalah sistem penggajian Perangkat Desa
Tegalsuruh di dasarkan pada Penghasilan Tetap (Siltap) yang diberikan setiap tiga
bulan sebesar Rp. 1.750.000/ bulan Namun, kenyataan di lapangan bahwa gaji
yang diterima Perangkat Desa seringkali tidak tepat waktu. Selain mendapat gaji
juga mendapat bengkok sawah yang bisa Perangkat Desa Kelola selama masa
jabatan. Karena keterlambatan gaji yang diterima Perangkat Desa maka sebagian
dari mereka menggadaikan bengkok sawah kepada masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan kehidupan keluarga. Hal ini menjadikan efektivitas kinerja Perangkat
Desa belum tercapai dengan baik sehingga pelayanan administrasi kepada
masyarakat kurang maksimal karena sebagian besar Perangkat Desa tidak tepat
waktu dalam bekerja dan juga penyelesaian tugas-tugas-tugas terkait laporan-
laporan pertanggung jawaban kurang tepat waktu dalam penyelesaiannya.
20SK2041230.00 | SK EKOS 20.230 MUS s | My Library (lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain