SKRIPSI IAT
Tradisi Pembacaan Surat Al-Fil (Studi Living Qur'an di pondok pesantren Syafi'I Akrom Jenggot Pekalongan Selatan kota Pekalongan )
Al-Qur’an merupakan kitab suci yang telah banyak diapresiasi dan direspon
dengan berbagai macam cara, salah satunya adalah dengan dibaca. Pembacaan al-
Qur’an yang dilakukan secara berulang-ulang akhirnya mentradisi, sehingga
lahirlah berbagai macam tradisi pembacaan al-Qur’an. Penelitian dalam skripsi ini
membahas tentang tradisi pembacaan surat al-Fil di Pondok Pesantren Syafi’i
Akrom Jenggot Pekalongan Selatan Kota Pekalongan. Tradisi pembacaan surat al-
Fil ini bermula dari kegelisahan Pengasuh terhadap kezaliman-kezaliman yang
menimpa Pondok Pesantren Syafi’i Akrom. Akhirnya penulis tertarik untuk
meneliti lebih lanjut, terutama terkait pelaksanaan, dasar pijakan, maupun
pemaknaan terhadap tradisi pembacaan surat al-Fi>l tersebut.
Penelitian ini membahas tiga masalah. Pertama, bagaimana pelaksanaan
tradisi pembacaan surat al-Fil yang diadakan di Pondok Pesantren Syafi’i Akrom?
Kedua, apa dasar pijakan tradisi pembacaan surat al-Fil yang diadakan di Pondok
Pesantren Syafi’i Akrom? Ketiga, bagaimana pemaknaan Kyai, Ustadz, Pengurus
Harian, maupun Santri di Pondok Pesantren Syafi’i Akrom terhadap tradisi
pembacaan surat al-Fil?. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, penulis
menggunakan metode living Qur’an dengan pendekatan fenomenologi yang
menggunakan teori resepsi. Pemilihan teori resepsi karena penulis berusaha
mengungkap bagaimana seseorang memberikan makna terhadap suatu teks yang
dibacanya. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan yaitu melalui
observasi parsitipatif, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang
digunakan dalam skripsi ini dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan
verifikasi.
Hasil penelitian ini yaitu: pertama, tradisi pembacaan surat al-Fil memiliki
keunikan pada kata “tarmihim” yang pembacaannya diulang-ulang sebanyak
sebelas kali dengan satu tarikan nafas. Kedua, dasar pijakan dari tradisi
pembacaan surat al-Fil yaitu ijazah dari guru. Ketiga, Makna tradisi pembacaan
surat al-Fil yaitu: pertama, makna historis, yaitu tradisi ini dimaknai sebagai
sebuah tradisi untuk memerangi orang-orang zalim. Kedua, makna ekspresif, yaitu
tradisi ini diantaranya dimaknai sebagai benteng yang bermanfaat untuk
melindungi Pondok Pesantren Syafi’i Akrom dari orang-orang zalim. Ketiga,
makna ibadah, yaitu tradisi ini dimaknai sebagai salah satu bentuk pendekatan
diri kepada Allah swt.. Keempat, makna sosiologi, yaitu tradisi ini dianggap
mampu memberikan rasa kekompakan dan kerukunan.
20SK2031002.00 | SK IAT 20.002 FAD t | My Library (lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain