SKRIPSI BPI
Implementasi Bimbingan Konseling Islam Dalam Membentuk Sikap Religius Narapidana Melalui Program Pesantren di Rumah Tahanan Negara kelas IIB Kabupaten Batang
Masalah yang muncul dalam kehidupan manusia terkhusus kepada
narapidana pada umumnya tidak lepas dengan kurangnya bekal agama yang kuat
dalam diri narapidana. Pembekalan ini sangat diperlukan karena bertujuan selain
bisa mencintai Allah, sekaligus dapat membentuk sikap religius narapidan dalam
menjalankan kehidupan sehari-hari. langkah yang dilakukan adalah salah satunya
dengan memberikan bimbingan konseling Islam melalui program pesantren.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan apa saja sikap religius
narapidana, mengetahui bagaimana implementasi bimbingan konseling Islam
melalui program pesantren di Rutan Kelas II B Kabupaten Batang, serta
mengetahui faktor pendukung dan penghambat implementasi bimbingan
konseling Islam dalam membentuk sikap religius narapidana melalui program
pesantren di Rutan Kelas II B Kabupaten Batang.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan teknik analisis
deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang peneliti gunakan dengan menggunakan
tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian pertama menunjukan bahwa sikap religius narapidana
antara lain komitmen terhadap perintah dan larangan Allah, bersemangat
mengkaji ajaran agama, aktif dalam kegiatan agama, menghargai simbol-simbol
keagamaan, akrab dengan kitab suci, mempergunakan pendekatan agama dalam
menentukan pilihan, ajaran agama sebagai sumber pengembangan ide. Hasil
kedua menunjukan bahwa metode yang digunakan adalah metode langsung,
metode keteladanan dan metode pembiasaan. Model yang digunakan Group
Teaching, materi yang digunakan tasawuf, tilawatil Qur’an, tahsin, babul adab,
taklim, nashoihul ibad. Pembentukan sikap religius narapidana, baik waktu
pelaksanaan, cara menyampaikan materi, materi yang disampaikan sudah sesuai
dengan kebutuhan narapidana. Setelah adanya bimbingan konseling Islam ini
narapidana dapat membentuk sikap religius mereka. Hasil ketiga menunjukkan
bahwa faktor yang mendukung kegiatan bimbingan konseling Islam ini adalah uti
kyai dan petugas kementerian agama tersedia banyak, Sedangkan faktor
penghambatnya adalah Kemampuan narapidana santri dalam memahami materi
yang disampaikan tidak sama.
20SK2035001.00 | SK BPI 20.001 HAD i | My Library (lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain