SKRIPSI ILHA
Problematika Interpretasi Taghyir Al-Munkar (Studi Terhadap Kitab Al-Jawahir AL-Lu'luiyyah Karya Muhammad Al-Jurdani)
Amar Ma’ruf Nahi Mungkar merupakan salah satu ajaran pokok agama
Islam yang wajib dikerjakan oleh pemeluknya. Term amar ma’ruf nahi mungkar
seringkali digunakan dalam jargon dakwah Islam, penyampaian kebenaran dan
penentangan terhadap segala bentuk kezaliman dan ketidakadilan. Perwujudan
dari pelaksanaan amar ma’ruf nahi munkar terkadang justru menjerumus ke
dalam kekerasan. Dimana cara tersebut jauh dari misi Islam yang mendambakan
kedamaian, lembut, bijaksana dan penuh kasih sayang. Perbedaan dalam
memahami teks hadis menjadi salah satu pola pikir yang akan mempengaruhi
pengamalan seseorang. Oleh karena itu, kajian ini adalah interpretasi taghyi>r al-
munkar dengan menelaah isi syarah untuk menemukan pemahaman pensyarah
serta paradigma pensyarah dalam menjelaskan hadis tersebut. Adanya model
syarah hadis dengan menukil kisah-kisah hikmah adalah sebagai penguat untuk
mempermudah menangkap maksud dan pesan dalam teks hadis. Sehingga hal
inilah yang kemudian dapat menjadi tolak ukur dalam mempraktikan amar ma’ruf
nahi munkar dengan cara yang tepat dan sesuai.
Penelitian ini difokuskan pada dua persoalan berikut: pertama, Bagaimana
pemahaman Al-Jurdani mengenai hadis taghyi>rul munkar; kedua, Bagaimana
model syarah hadits taghyi>rul munkar dalam kitab Al-Jawa>hir Al-lu’luiyyah.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang termasuk
dalam penelitian kualitatif. Sumber data utama adalah kitab Al-Jawa>hir Al-
Lu’luiyyah karya Muhammad Al-Jurdani serta bahan-bahan yang berkaitan
dengan judul penelitian tersebut. Pendekatan yang digunakan adalah ma’anil hadis
untuk memahami maksud kandungan hadis secara tepat dan proposional. Dalam
melakukan analisis data, digunakan content analysis.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Al-Jurdani dalam
mensyarahi hadis taghyi>rul munkar adalah dengan menjelaskan beberapa kata
perkata atau kalimat dari matan hadis meski tidak semuanya dijelaskan secara
detail. Paradigma yang dipakai adalah condong kepada sufi. Dimana penjelasan
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan hadis taghyi>rul munkar baik dari hukum
atau tentang tingkatan dalam merubah kemungkaran, Al-Jurdani menggunakan
pendapat ulama sufi seperti As-Sya’rani dan Al-Ghazali. Kemudian model syarah
hadis taghyi>rul munkar dalam kitab Al-Jawa>hir Al-Lu’luiyyah juga diperkuat
dengan penukilan kisah-kisah hikmah sahabat, tabi’in dan para ulama ahli zuhud
dan tasawuf.
20SK2032002.00 | SK ILHA 20.002 MUF p | My Library (lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain