SKRIPSI PIAUD
Upaya Kemampuan Sosial Emosional Anak Melalui Metode Bercerita Menggunakan Tokoh Binatang (PTK di TK Negeri Pembina Ambowetan Ulujami Pemalang)
Kemampuan sosial emosional anak di TK Negeri Pembina Ulujami Pemalang masih tergolong rendah, ditunjukkan dengan masih kurangnya kepekaan terhadap perasaan orang lain. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya peserta didik yang kurang aktif dan kurang bersemangat dalam mengikuti kegiatan pengembangan terutama dalam perkembangan sosial emosional. Maka mendorong pendidik untuk mengembangkannya melalui Metode Bercerita Menggunakan Tokoh Binatang. Metode bercerita adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengembangkan sosial emosional anak. Karena dengan memilih metode yang tepat maka dapat menjadi penunjang keberhasilan pendidik. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sosial emosional anak melalui metode bercerita di TK Negeri Pembina Ulujami Pemalang dengan mendeskripsikan kondisi prasiklus pembelajaran metode bercerita menggunakan tokoh binatang untuk menjelaskan apakah metode pembelajaran bercerita menggunakan tokoh binatang dapat meningkatkan kemampuan sosial emosional anak di kelompok B2 TK Negeri Pembina Ulujami. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang difokuskan pada situasi kelas atau lazim disebut Classroom Action Risearch. Alat pengumpul data terdiri dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus, dimana dalam satu siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada prasiklus, siklus I dan siklus II maka dapat penulis simpulkan bahwa metode bercerita dapat mengembangkan sosial emosional anak pada kelompok B.2 di TK Negeri Pembina Ulujami Pemalang. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan kemampuan sosial emosional anak, anak didik yang berkembang sangat baik/BSB pada prasiklus 0%, siklus I pertemuan ke-1 mencapai 0%, pada pertemuan ke-2 mencapai 5 %, pertemuan ke-3 mencapai 5 %, sedangkan pada pertemuan ke-4 mencapai 5%. Kemudian pada siklus II pertemuan ke-5 mencapai 19 %, pada pertemuan ke-6 mencapai 23%, pertemuan ke-7 48%, dan pada pertemuan ke-8 mencapai 86%.
20SK2024010.00 | SK PIAUD 20.010 BAE u | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain