TESIS PAI
Implementasi Metode Bercerita pada Pembelajaran PAI dalam Mengembangkan Motivasi Belajar Siswa MIS Tirto Kota Pekalongan
Walau guru telah berusaha menerapkan berbagai metode, terutama metode bercerita namun tidak jarang mereka bosan. Terlebih lagi ketika beban KD yang banyak, menjadikan siswa menjadi jenuh. Guru sudah mengupayakan berbagai hal untuk mengembangkan motivasi belajar di MIS Tirto, salah satunya dengan menggunakan metode bercerita agar para siswa lebih tertarik lagi dengan pelajaran Pendidikan Agama Islam, agar siswa tidak bosan dalam menjalani rutinitas belajar mengajar. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana motivasi belajar siswa di MIS Tirto Kota Pekalongan? dan Bagaimana implementasi metode bercerita dalam memotivasi belajar siswa di MIS Tirto Kota Pekalongan?
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (Field Research), Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah kepala sekolah, guru PAI, dan peserta didik di MIS Tirto, dan yang menjadi sumber data sekunder adalah buku ilmiah, resensi artikel atau jurnal yang berkaitan dengan metode bercerita, motivasi belajar dan sumber-sumber yang relevan dengan penelitian ini. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi data dan teknik analisis data menggunakan model Miles and Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode bercerita dapat mengembangkan motivasi belajar siswa. Hal tersebut ditunjukkan dengan antusias siswa dalam mendegarkan cerita yang akan disampaikan oleh guru dalam pembelajaran pendidikan agama Islam. Metode bercerita dapat mengembangkan motivasi belajar siswa bahkan dapat merubah kebiasaan anak. Nilai dalam sebuah cerita akan tersampaikan jika tepat cara penyampaiannya dengan memperhatikan beberapa hal seperti, mimik wajah, gerak tubuh atau intonasi suara. Sebab tersampaikan atau tidaknya nilai yang terkandung dalam sebuah cerita tergantung kepada cara pendongeng atau guru dalam menyampaikan ceritanya kepada pendengar atau siswa. Metode bercerita juga dapat digunakan di semua kalangan atau semua umur, karena cerita tidak terbatas pada usia, siapa saja dapat mendengarkan cerita. Tentu saja dengan gaya bahasa dan tata cara yang berbeda, karena bercerita harus menggunakan bahasa dan tata cara sesuai dengan audiensnya atau pendengarnya.
19TS1952047.00 | TS Pps.PAI 19.047 AYU i | My Library (Lantai 3 Referensi dan Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain