SKRIPSI BPI
Implementasi Teknik Home Visit dalam Menangani Perilaku Agresif Klien Skizofrenia di RPSBM Kota Pekalongan
Ketika seseorang dalam tekanan yang begitu banyak dan membuat seseorang tersebut depresi dan stress maka akan muncul kembali gangguan yang dideritanya yang tidak dapat diselesaikan sendiri. Akibatnya, mereka mengalami pikiran kacau, perilaku tidak terkontrol, jauh dari keluarga maupun teman dan jauh pula dari agama. Peranan keluarga sangatlah dibutuhkan dalam menimalisir perilaku agresif klien skizofrenia. Peranan keluarga ini dikemas dalam teknik home visit.
Gangguan skizofrenia merupakan salah satu gangguan psikotik yang masih penuh dengan teka-teki dan merupakan bentuk penyakit, gangguan, dan kekacauan fungsi mental atau kesehatan jiwa. Mekanisme adaptasi dari fungsi-fungsi kejiwaan atau mental terhadap stimuli ekstern dan ketegangan-ketegangan sehingga muncul gangguan sistem kejiwaan. Jika kesehatan mental seseorang mengalami gangguan, ia membutuhkan penanganan khusus dalam bimbingan dan konseling dengan menggunakan teknik home visit untuk pemulihan gangguan skizofrenia klien.
Berdasarkan pemikiran di atas maka dapat diambil rumusan masalah penelitian ini yaitu: 1) Bagaimana perilaku agresif klien skizofrenia di RPSBM Kota Pekalongan, 2)Bagaimana implementasi teknik home visit dalam menangani perilaku agresif klien skizofrenia di RPSBM Kota Pekalongan. Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi perilaku agresif klien skizofrenia di RPSBM Kota Pekalongan. Serta untuk mendiskripsikan implementasi teknik home visit dalam menangani perilaku agresif klien skizofrenia di RPSBM Kota Pekalongan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan psikologis. Adapun jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu deskriptif-analitik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku agresif klien skizofrenia di RPSBM Kota Pekalongan berbagai macam seperti terlalu banyak diam, berteriak-teriak, mengamuk, berkata kasar dan masih banyak lagi. Kemudian implementasi teknik home visit melalui tiga tahap: awal, pelaksanaan dan akhir. Kegiatan teknik home visit dimulai dengan pendataan, persiapan, dan meminta izin RT. Kegiatan teknik home visit menggunakan metode melalui tanya jawab dan sharing. Teknik home visit dilakukan melalui tanya jawab kepada keluarga klien. Adapun teknik tidak luput dari perhatian keluarga klien kepada klien untuk kesembuhan klien. Adapun perubahannya yaitu klien mulai bisa mengontrol emosi, bisa berinteraksi dengan keluarga maupun tetangga klien serta mulai mandiri. Tingkah lakunya pun mulai terkontrol tidak seperti awal masuk.
19SK1935041.00 | SK BPI 19.041 SOF i | My Library (Lantai 3 Referensi dan Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain