SKRIPSI BPI
Peran Konselor dalam Pendampingan Psikologi Terhadap Korban Kekerasan Pada Anak di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Jayandu Widuri Kabupaten Pemalang
Kekerasan yang dialami oleh anak dapat menimbulkan trauma yang mungkin saja akan terbawa hingga dewasa. Selain itu, kekerasan juga dapat mengganggu perkembangan psikologis sang anak. Maka diperlukan adanya bantuan dari ahli. Salah satu bentuk bantuan yang dapat diberikan pada anak adalah pendampingan psikologis. Berdasarkan kondisi tersebut, penulis tertarik untuk meneliti tentang peran konselor dalam pendampingan psikologis terhadap korban kekerasan pada anak.
Dari latar belakang diatas penulis merumuskan beberapa rumusan masalah, sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi psikologis korban kekerasan pada anak?. 2. Bagaimana peran konselor dalam pendampingan psikologis terhadap korban kekerasan pada anak?. 3. Apa saja faktor penghambat dan faktor pendukung konselor dalam pendampingan psikologis terhadap korban kekerasan pada anak?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi psikologis korban kekerasan pada anak, peran konselor dalam pendampingan psikologis terhadap korban kekerasan pada anak, faktor penghambat dan faktor pendukung konselor dalam pendampingan psikologis terhadap korban kekerasan pada anak di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Jayandu Widuri” Kabupaten Pemalang.
Jenis penelitian merupakan penelitian lapangan, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan psikologis. Metode pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dokumentasi. Metode analisis data menggunakan analisis data kualitatif dari Miles dan Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi psikologis korban kekerasan pada anak diketahui korban mengalami pikiran yang negatif serta menyebabkan perasaan takut, cemas, marah, rasa bersalah, dan menarik diri dari lingkungan sosialnya. Peran konselor dalam pendampingan psikologis terhadap korban kekerasan anak sebagai konselor, konsultan, agen pengubah, agen prevensi, dan manager. Faktor pendukung berupa hubungan kerjasama yang terjalin antara Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Jayandu Widuri” Kabupaten Pemalang dengan lembaga terkait, sikap kooperatif korban selama pendampingan, serta pihak konselor. Sedangkan faktor penghambat berupa Perbedaan persepsi masyarakat terhadap peran Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Jayandu Widuri” Kabupaten Pemalang, Kurangnya pengetahuan masyarakat Pemalang mengenai lembaga Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) “Jayandu Widuri” Kabupaten Pemalang, serta fasilitas yang kurang memadai.
19SK1935020.00 | SK BPI 19.020 SET p | My Library (Lantai 3 Referensi dan Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain