SKRIPSI PGMI
Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Melalui Pola Pendekatan Pembelajaran Tematik Integralistik Pada Kelas IV SDN Cempereng Batang
Permasalahan dikotomik atau membedakan dan memisahkan antara mata pelajaran yang berbasis agama (akhlak) dan mata pelajaran sains yang terjadi saat ini harus ditinggalkan demi terwujudnya pendidikan karakter yang seutuhnya. Praktik pendidikan karakter di sekolah bukan hanya menjadi tanggung jawab mata pelajaran Agama atau Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Berdasarkan realitas tersebut, strategi untuk mengintegrasikan nilai karakter dalam pembelajaran tematik dipandang sangat penting dan merupakan suatu kebutuhan. Salah satu cara untuk mewujudkan pembelajaran yang dapat mengintegrasikan nilai-nilai karakter yaitu mengemas bahan ajar tematik yang terintegrasi nilai karakter.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah (1) Bagaimana internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter melalui pola pendekatan pembelajaran tematik integralistik pada kelas IV SDN Cempereng Batang? (2) Apa saja nilai-nilai pendidikan karakter yang diinternalisasikan melalui pola pendekatan pembelajaran tematik integralistik pada kelas IV SDN Cempereng Batang? (3) Apa yang menjadi faktor penghambat dan pendukung dalam internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter melalui pola pendekatan pembelajaran tematik integralistik pada kelas IV SDN Cempereng Batang?. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter melalui pola pendekatan pembelajaran tematik integralistik pada kelas IV SDN Cempereng Batang, mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter yang diinternalisasikan melalui pola pendekatan pembelajan tematik integralistik pada kelas IV SDN Cempereng Batang, mendeskripsikan faktor penghambat dan pendukung internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter melalui pola pendekatan pembelajaran tematik integralistik pada kelas IV SDN Cempereng Batang.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis Miles and Huberman.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter melalui pola pendekatan pembelajaran tematik integralistik pada kelas IV terdiri atas lima komponen yaitu kesiapan, perencanaan, upaya, pelaksanaan, dan evaluasi. (a) Kesiapan dilakukan dengan merubah visi, misi dan tujuan, perencanaan kurikulum yang sesuai, penyediaan sarana dan prasana, pengadaan ekstrakurikuler, kerjasama dengan komite sekolah, dan sosialisasi dengan orangtua siswa. (b) Perencanaan yang dilakukan ada dua yaitu perencanaan sekolah dan perencanaan pembelajaran, perencanaan sekolah terdiri dari rapat awal dengan guru, komite dan orangtua siswa, sedangkan perencanaan
viii
pembelajaran terdiri dari RPP dan silabus yang dibuat KKG yang di dalamnya sudah terintegrasi dengan nilai karakter. (c) Upaya yang dilakukan adalah dengan memberi contoh dan keteladanan serta melakukan pengawasan. (d) Pelaksanaan internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter dilakukan melalui kegiatan pembelajaran dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir, dimana guru mengintegrasikan pendidikan karakter melalui kegiatan pembelajaran di kelas, melalui pembiasaan, penanaman kedisiplinan, dan kegiatan spontan. (e) Evaluasi dilakukan dengan menggunakan pengamatan sikap dan mengadakan buku penghubung. (2) Nilai-nilai pendidikan karakter yang diinternalisasikan melalui pola pendekatan pembelajaran tematik integralistik pada kelas IV ada 18 nilai sebagaimana dalam Kemendiknas, yaitu nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab. (3) Faktor pendukung internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter melalui pola pendekatan pembelajaran tematik integralistik ada tiga yaitu sarana dan prasarana yang memadai, guru dan ekstrakurikuler, sedangkan faktor penghambat ada dua yaitu lingkungan tempat tinggal siswa dan media massa.
19SK1923096.00 | SK PGMI 19.096 WAT i | My Library (Lantai 3, Karya Ilmiah) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain