SKRIPSI BPI
Pelaksanaan Bimbingan Keagamaan Dalam Mengelola Stres Bagi Warga Binaan Kasus Pembunuhan Di Lapas Kelas II A Pekalongan
Stress yang dialami warga binaan kasus pembunuhan disebabkan berbagai faktor diantaranya yaitu, masa hukuman warga binaan kasus pembunuhan yang lebih lama dibandingkan dengan warga binaan kasus lain. Warga binaan merasa cemas karena hidupnya harus dihabiskan di dalam penjara selama belasan tahun, perasaan menyesal, kecewa dan bersalah yang amat mendalam menjadikan warga binaan tidak bisa hidup secara tenang. Oleh karena itu pelaksanaan bimbingan keagamaan perlu dilaksanakan untuk warga binaan kasus pembunuhan agar warga binaan dapat mengelola stres dengan baik dan dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaanya kepada Allah SWT.
Berdasarkan dari pemikiran di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah yaitu: 1) Bagaimana Pengelolaan Stres Warga Binaan Kasus Pembunuhan di Lapas Kelas II A Pekalongan? 2) Bagaimana Pelaksanaan Bimbingan Keagamaan dalam Mengelola Stres bagi Warga Binaan Kasus Pembunuhan di Lapas Kelas II A Pekalongan? Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menjelaskan Pengelolaan Stres Warga Binaan Kasus Pembunuhan di Lapas Kelas II A Pekalongan, untuk mendiskripsikan dan menjelaskan Pelaksanaan Bimbingan Keagamaan dalam Mengelola Stres bagi Warga Binaan Kasus Pembunuhan di Lapas Kelas II A Pekalongan. Peneletian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran bagi pengembangan ilmu bimbingan dan penyuluhan Islam.
Jenis penelitian adalah jenis penelitian lapangan, dengan mengunakan metode kualitatif. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi sedangkan teknik analisis datanya dengan analisis data deskriptif.
Hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan bimbingan keagamaan dalam mengelola stres bagi warga binaan kasus pembunuhan di Lapas Kelas II A Pekalongan terdiri dari: 1. Bahwa pengelolaan stres yang dilakukan warga binaan kasus pembunuhan adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah seperti membaca Al-Qur’an, sholat, dzikir, dan melakukan hal-hal positif lainya untuk mengisi waktu luang. 2. Pelaksanaan bimbingan keagamaan ada beberapa tahap, tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi, menggunakan metode ceramah, pembiasaan dan keteladanan, dengan media speaker, mikrofon, kitab, Al-Qur’an dan sarana prasarana pendukung yaitu meja kecil, sajadah.
18SK1835056.00 | SK BPI 18.056 HID p | My Library (Lantai 3, Ruang Skripsi dan Tesis) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain