SKRIPSI PAI
Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Novel Bercinta Dalam Tahajjudku Karya Anshela
Maslikhah Titik Pujiarti. 2017. Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Novel Bercinta Dalam Tahajjudku Karya Anshela. Skripsi Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan. Pembimbing : Aris nur khamidi, M. Ag.
Kata kunci: Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak
Ibn maskawih dalam buku Ilmu Akhlak mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1).Bagaimanakah nilai-nilai pendidikan akhlak dalam novel bercinta dalam tahajjudku karya Anshela? (2).Bagaimanakah nilai-nilai pendidikan akhlak dalam novel bercinta dalam tahajjudku karya Anshela dalam realitas kehidupan saat ini? Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan metode tode Analisis Isi (Content Analyis). Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kepustakaan atau library research.
Di dalam novel ini penulis mengangkat tema tentang cinta,kasih sayang, sabar dan tawakal dan arti kehidupan. Seorang gadis yang harus tegar ketika ditinggalkan oleh orang yang amat dicintainya sebelum ia sempat membalas apa yang diberikan padanya selama ini, dan mengetahui orang yang ditaksirnya benar-benar tidak memilihnya,melainkan justru memilih teman terdekatnya dan harus pula bersabar ketika kakinya diamputasi.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa (1). Nilai-nilai pendidikan akhlak dalam novel bercinta dalam tahajjudku karya Anshela adalah Nilai sabar, Nilai Memelihara kesucian diri, dan nilai Tawakal. (2).Terdapat penerapan nilai-nilai pendidikan akhlak dalam novel bercinta dalam tahajjudku karya Anshela dalam realitas kehidupan saat ini yaitu nilai sabar dan tawakal hal ini tergambar dalam kisah nyata yakni keluarga bernama Asep Sudrajat menghidupi keluarganya dengan membuka sebuah toko di sebuah jalan di kota Bandung. Tiada yang mendampingi hidupnya di rumah selain Asih, istrinya. Sudah puluhan tahun berumah tangga, Allah Swt Sang Maha Pencipta belum berkenan memberikan mereka keturunan. Tetapi Pak Asep dan istri tetap bersifat sabar dan tetap Tawakal terhadap ketentuan Allah dan tidak ada hentinya mengharap Ridha kepada Allah SWT.
18SK1821202.00 | SK PAI 18.202 PUJ n | My Library (Lantai 3, Literatur Ilmiah) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain