SKRIPSI HKI
Penggunaan Vasektomi Sebagai Alat Kontrasepsi Pria Oleh Masyarakat Di Kelurahan Sugihwaras Kabupaten Pemalang
Penggunaan KB vasektomi oleh masyarakat, terkhusus di Kelurahan Sugihwaras Kabupaten Pemalang terdapat kecenderungan para warga lebih memilih untuk mengikuti program KB vasektomi tersebut karena mereka tidak mau jika isteri mereka ber KB maka dapat mempengaruhi kandungannya dan latar belakang ekonomi yang terbilang cukup rendah sehingga mereka khawatir jika memiliki anak yang banyak sebelum mereka dapat membangun perekonomiannya terlebih dahulu. Dari data yang didapatkan penulis di penelitian terdapat 75 orang pelaku vasektomi di Kelurahan Sugihwaras akan tetapi penulis hanya mengambil sampel sebanyak 20 0rang, KB spiral 125 0rang, kondom 250 0rang, tablet 480 0rang. Data tersebut menunjukkan bahwa KB dengan vasektomi menduduki posisi ke lima da nada masyarakat setempat yang mengikuti program vasektomi tersebut.
Rumusan masalah dalam penelitin ini adalah bagaimana proses sosiologis penggunaan vasektomi oleh masyarakat di Kelurahan Sugihwaras Kabupaten Pemalang dan mengapa masyarakat di Kelurahan Sugihwaras Kabupaten Pemalang menggunakan vasektomi sebagai alat kontrasepsi. Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui proses sosiologis vasektomi oleh masyarakat di Kelurahan Sugihwaras Kabupaten Pemalang dan untuk mengetahui alasan masyarakat di Kelurahan Sugihwaras Kabupaten Pemalang menggunakan vasektomi sebagai alat kontrasepsi. Dalam penelitian digunakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan sosiologis, sedangkan untuk data primer dan sekunder melalui teknik wawancara langsung dan dokumentasi dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskripsi. Peneitian ini berlandaskan teori tentang penggunaan KB vasektomi dan alasan masyarakat menggunakan vasektomi.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa masyarakat di Kelurahan Sugihwaras Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang lebih memilih KB vasektomi dikarenakan kondisi perekonomian masyarakat yang terbilang cukup rendah maka secara otomatis mereka menghendaki agar dapat membangun dan menata ekonomi terlebih dahulu sebelum mempunyai banyak anak atau keturunan, hal ini terbukti dengan adanya bentuk pekerjaan masyarakat seperti tukang becak, pedagang kaki lima, cucian motor, bengkel motor, dan lain sebagainya. Ada dua pendapat dari masyarakat dan tokoh agama setempat yaitu ada yang setuju tentang KB vasektomi dan ada juga yang tidak setuju. Warga dan tokoh agama yang setuju mereka berpendapat bahwa vasektomi bersifatkan sementara dan tidak dilarang oleh agama, selain itu juga dikarenakan faktor ekonomi. Sedangkan yang tidak setuju mereka berpendapat bahwa vasektomi dilarang oleh agama dikarenakan bersifat permanen
18SK1811022.00 | SK HKI 18.022 BUR p | My Library (lantai 3, Karya Ilmiah) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain