SKRIPSI BPI
Implementasi Konseling Sebagai Upaya Kuratif Tindak Prostitusi di Komunitas Omah Sadar Petamanan Banyuputih Batang
Prostitusi adalah suatu bentuk penyakit masyarakat yang harus dihentikan penyebarannya, prostitusi sebagai masalah sosial sejak dahulu sudah ada hingga saat ini, untuk penanggulangannya sangat sukar memerlukan waktu yang panjang dan pembiayaan yang besar, adapun upaya yang dapat dilakukan dengan preventif (pencegahan) maupun Kuratif (penyembuhan). Mengingat bahwa di Kabupaten Batang tempat lokalisasi banyak tersebar di sepanjang pantura dan ada pula prostitusi yang terselubung berdampak negatif terhadap masyarakat sekitar ataupun bagi wanita tuna susila itu sendiri. Penanganan yang bertujuan untuk memahami dan membantu apa yang dialami wanita tuna susila, sehingga ia dapat meninggalkan dunia prostitusi sangat dibutuhkan. Komunitas Omah Sadar Petamanan Banyuputih Batang menerapkan layanan konseling dengan cara berdialog dan memberikan ketrampilan sebagai bentuk perhatian terhadap wanita tuna susila agar memiliki kemampuan untuk membuka ladang usaha baru, sehingga mereka mampu membuka wirausaha sendiri dan meninggalkan dunia prostitusi. Penelitian ini menggunakan dua rumusan masalah yaitu bagaimana implementasi konseling sebagai upaya kuratif tindak prostitusi di komunitas omah sadar Petamanan Banyuputih Batang? Dan apa saja faktor pendukung dan penghambat implementasi konseling sebagai upaya kuratif tindak prostitusi di komunitas omah sadar Petamanan Banyuputih Batang? Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui implementasi konseling sebagai upaya kuratif tindak prostitusi di komunitas omah sadar Petamanan Banyuputih Batang, mengetahui faktor pendukung dan penghambat implementasi konseling sebagai upaya kuratif tindak prostitusi di komunitas omah sadar Petamanan Banyuputih Batang. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara, metode observasi dan metode dokumentasi. Analisis data menggunakan pendekatan psikologi.
Hasil penelitian ini adalah implementasi konseling sebagai upaya kuratif tindak prostitusi di komunitas omah sadar Petamanan Banyuputih Batang sudah tepat dan sesuai sasarannya. Konseling diberikan berdasarkan keadaan wanita tuna susila yang sangat membutuhkan perhatian untuk dapat keluar dari dunia prostitusi. Bentuk bantuan yang diberikan oleh komunitas omah sadar dengan melaksanakan berbagai kegiatan yaitu ketrampilan menjahit, memasak dan salon rambut. Selain kegiatan menjahit,di komunitas omah sadar juga mengadakan
xiii
kegiatan kerohanian dan konsultasi setiap 2 minggu sekali. Faktor yang medukung dalam implementasi konseling sebagai upaya kuratif tindak prostitusi di komunitas omah sadar adalah tersedianya sarana prasarana penunjang kegiatan wanita tuna susila untuk pengembangan diri, sumber daya manusia di komunitas omah sadar yang sudah memadai, peran serta wanita tuna susila yang antusias dengan kegiatan di komunitas omah sadar, dukungan masyarakat desa Petamanan Banyuputih terhadap komunitas omah sadar. Sedangkan faktor penghambat dalam implementasi konseling sebagai upaya kuratif tindak prostitusi di komunitas omah sadar adalah Kontra dengan pandangan satpol PP mengenai pembagian kondom kepada wanita tuna susila, terdapat dalam diri sebagian wanita tuna susila yang tertutup dan kurang terbuka dalam memberikan informasi tentang apa yang dialaminya, terselubungnya praktik prostitusi sehingga tidak dapat ditangani secara menyeluruh.
Bukti-bukti keberhasilan komunitas omah sadar Petamanan Banyuputih Batang dapat dilihat dari para pengurus atau anggota dan masyarakat yang selalu mengetahui dari waktu kewaktu mengenai kondisi aktual masyarakat dan terus-menerus mengikuti informasi tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di masyarakat khususnya di Petamanan Banyuputih, pengurus komunitas omah sadar mengetahui tentang kebutuhan-kebutuhan utama anggota komunitas omah sadar Petamanan Banyuputih sehingga sangat penting bagi para anggota yang terlibat dalam konseling agar dapat menjadi tolak ukur dari waktu ke waktu menjadi lebih baik dan mencapai tujuan yang diinginkan. Terlaksananya berbagai kegiatan sebagai penunjang upaya kuratif tindak prostitusi. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan ketrampilan menjahit, salon rambut, memasak dan kegiatan kerohanian dimana pada masing-masing kegiatan tersebut memiliki tujuan agar wanita tuna susila dapat meninggalkan dunia prostitusi, ditutupnya Lokalisasi di Desa Penundan Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang, sebagian wanita tuna susila yang berhasil keluar dari dunia prostitusi dengan membuka usaha mikro di rumah untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka di kampung masing-masing.
18SK1835006.00 | SK BPI 18.006 WAH i | My Library (Lantai 3, Ruang Skripsi dan Tesis) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain