SKRIPSI PAI
Metode Pembelajaran Ilmu Tajwid Dalam Meningkatkan Kefasihan Santri Membaca Al-Quran di Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami Pemalang
Latar belakang masalah penelitian ini bahwa pembelajaran ilmu tajwid sangat penting karena ilmu tajwid adalah alat yang digunakan dalam membaca al-Qur’ān sehingga terhindar dari kesalahan-kesalahan membaca al-Qur’ān dan menjadikan fasih. Pembelajaran ilmu tajwid yang dipelajari di Pondok Pesantren Nurul Athfal berbeda dengan Pondok Pesantren lainnya. Di Pondok Pesantren Nurul Athfal terdapat empat pelajaran ilmu tajwid yaitu kitab Hidayatus Shibyan, Tuhfatul Athfal, Musthalahut Tajwid dan Hidayatul Mustafid. Rumusan masalah yang diungkap adalah bagaimana metode pembelajaran ilmu tajwid dalam meningkatkan kefasihan santri membaca al-Qur’ān di Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami-Pemalang? apa faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran ilmu tajwid dalam meningkatkan kefasihan santri membaca al-Qur’ān di Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami-Pemalang? Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan metode pembelajaran ilmu tajwid di Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami-Pemalang dan mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran ilmu tajwid dalam meningkatkan kefasihan santri membaca al-Qur’ān Pondok Pesantren Nurul Athfal Ulujami-Pemalang. Adapun kegunaan penelitian ini memberikan masukan bagi asatidz terutama yang mengajar ilmu tajwid untuk memperhatikan kefasihan santri membaca al-Qur’ān dan menjadikan motivasi santri dalam meningkatkan kefasihan membaca al-Qur’ān di Pondok Pesantren NurulAthfal Ulujami-Pemalang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jenis penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research) sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang digunakan dalam meningkatkan kefasihan santri membaca al-Qur’ān sudah berjalan baik dengan menggabungkan berbagai metode seperti metode ceramah, metode tanya jawab, metode driil, metode hafalan, metode demonstrasi dan metode resitasi. Namun tingkat kefasihan yang dicapai santri dalam membaca al-Qur’ān tiap kelas berbeda-beda tergantung kriteria penilaian ustadznya. Jadi tidak mesti kelas yang tinggi tingkat kefasihan lebih tinggi dari pada kelas bawah.
17SK1721512.00 | SK PAI 17.512 KHA m | My Library (Lantai 3, Ruang Skripsi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain