SKRIPSI PAI
Implementasi Metode Pembiasaan sebagai Upaya Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Peserta Didik di SMP Islam Yawapi Asy-Syaban Bojong
Selama ini pandangan masyarakat dan aspek yang dikejar dalam lingkungan pendidikan seperti sekolah masih condong pada kecerdasan dalam aspek intelektual atau kognitif saja, padahal kecerdasan spiritual sebagai dasar semua kecerdasan lebih penting bagi seseorang. Oleh karena itu, pendidikan sudah seharusnya lebih mementingkan kecerdasan spiritual sebagai dasar dari semua kecerdasan. Diperlukan metode yang tepat dalam mengembangkan kecerdasan spiritual, yaitu salah satunya dengan metode pembiasaan.
Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu Pertama, Bagaimana implementasi metode pembiasaan sebagai upaya mengembangkan kecerdasan spiritual peserta didik di SMP Islam Yawapi Asy-Sya’ban Bojong? Kedua, Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi metode pembiasaan sebagai upaya mengembangkan kecerdasan spiritual peserta didik di SMP Islam Yawapi Asy-Sya’ban Bojong? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana dan faktor pendukung penghambat dalam implementasi metode pembiasaan sebagai upaya mengembangkan kecerdasan spiritual peserta didik di SMP Islam Yawapi Asy-Sya’ban Bojong.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian lapangan (field research), dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Sedangkan metode yang digunakan untuk menganalisis data menggunakan model Miles and Huberman.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Implementasi metode pembiasaan sebagai upaya mengembangkan kecerdasan spiritual peserta didik di SMP Islam Yawapi Asy-Sya’ban Bojong melalui tiga tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Adapun pembiasaan yang di terapkan diantaranya pembiasaan senyum salam sapa, doa pagi, pembacaan sholawat nariyah, sholat dhuha’ dan dzuhur berjamaah, pembacaan Al-Qur’an dan asma’ul khusna, latihan qurban, dan senin sehat. Serta dilakukan penguatan dalam bentuk keteladanan, pengawasan, nasihat, serta sanksi atau hukuman. Faktor Pendukung meliputi dari seluruh elemen sekolah yang terdiri dari kepala sekolah, guru, staf dan pegawai memberikan dukungan dengan penguatan dan selalu mengawasi kegiatan pembiasaan, mayoritas peserta didik sadar terhadap peraturan, teman sejawat ikut berperan mengawasi serta tersedianya fasilitas yang memadai. Adapun faktor pengambat diantaranya masih adanya peserta didik kurang peduli pada aturan, keterbatasan waktu pada kegiatan BTQ, pengaruh teman kurang baik serta pergaulan kurang baik di desa.
17SK1721358.00 | SK PAI 17.358 IRD i | My Library (Lantai 3, Ruang Skripsi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain