SKRIPSI PAI
Penerapan Metode Pembiasaan Pada Pembinaan Akhlak Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Warungasem Kabupaten Batang
Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Warungasem menerapkan metode pembiasaan pada siswa guna mengurangi dampak globalisasi dan membina akhlak siswa. Ketika metode pembiasaan diterapkan dengan baik, maka mayoritas para siswa akan memiliki akhlak yang baik. Hal ini menjadi menarik ketika siswa kelas VII SMP Negeri 3 Warungasem mampu memiliki akhlak yang baik dengan binaan para guru melalui metode pembiasaan, sehingga tidak terpengaruh oleh tingkat globalisasi di era sekarang ini. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan metode pembiasaan pada pembinaan akhlak siswa dan faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat penerapan metode pembiasaan pada pembinaan akhlak siswa kelas VII SMP Negeri 3 Warungasem Kabupaten Batang. Manfaat penelitian adalah memberikan sumbangan bagi pengembangan dunia pendidikan dan memperkaya khasanah dalam belajar dan mendidik siswa. Selain itu bagi guru di SMP Negeri 3 Warungasem Kabupaten Batang tentang pentingnya melaksanakan pembiasaan dalam pembinaan akhlak anak dan memberikan masukan perlunya penanganan segala permasalahan siswa, khususnya yang berkaitan dengan akhlak siswa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah Metode analisis deskriptif kualitatif yaitu suatu analisa yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang dipisahkan menurut kategori untuk mendapat kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan metode pembiasaan di SMP Negeri 3 Warungasem telah berlangsung secara rutin dan melibatkan seluruh komponen sekolah. Seluruh komponen sekolah terlibat, baik guru, kepala sekolah, staf TU. Akhlak siswa terhadap Allah dibina melalui kegiatan pembiasaan sholat dhuhur berjamaah dan membaca do’a sebelum dan sesudah pelajaran. Akhlak terhadap sesama manusia dibina melalui kegiatan pembiasaan sholat dhuhur berjama’ah, tadarus sebelum pelajaran dimulai, berjabat tangan dan mengucapkan salam, pengumpulan infaq, dan kedisiplinan dalam pembelajaran. Sedangkan Akhlak terhadap lingkungan dibina melalui kegiatan pembiasaan kedisiplinan dalam pembelajaran dan pengumpulan infaq. Faktor pendukung seperti kerjasama yang baik seluruh unsur sekolah dan program pembinaan yang berjalan baik dengan dukungan guru yang bertanggungjawab. Sedangkan faktor penghambat seperti kurangnya sarana peribadatan dan masih adanya beberapa anak yang enggan mengikuti pembinaan, diupayakan oleh sekolah untuk mengatasi anak yang enggan tersebut.
17SK1721355.00 | SK PAI 17.355 JAN p | My Library (Lantai 3, Ruang Skripsi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain