SKRIPSI AS/HK
Relasi Suami Istri Dalam Pengambilan Keputusan Rumah Tangga Di Keluarga Muslim Kelurahan Setono Kecamatan Pekalongan Timur Kota Pekalongan
Kata Kunci: suami, istri, pengambilan keputusan rumah tangga
Hubungan kemitrasejajaran antara suami dan istri merupakan hal yang paling penting dalam membangun suatu rumah tangga sebagaiman telah diajarkan dan diatur juga dalam agama Islam maupun undang-undang perkawinan. Namun pada saat ini tuntutan perkembangan telah semakin mengaburkan pembagian tugas tradisional, mereka (istri) sudah tidak lagi bekerja di rumah tetapi juga bekerja di sektor lain, kesempatan memperoleh pendidikan yang lebih tinggi, kesempatan bekerja serta dorongan kebutuhan sehari-hari telah mampu mengubah masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern. Kebebasan bagi perempuan dalam mengakses berbagai aspek kehidupan seperti pendidikan dan pekerjaan ini juga yang kemudian ikut serta meningkatkan kedudukan perempuan di dalam keluarga terutama dalam aspek pengambilan keputusan rumah tangga.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pola relasi suami istri terutama dalam aspek pengambilan keputusan rumah tangga di Kelurahan Setono Kecamatan Pekalongan Timur Kota Pekalongan, serta apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pola relasi suami istri di Kelurahan Setono Kecamatan Pekalongan Timur Kota Pekalongan. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah Mendeskripsikan dan menganalisis pola relasi suami istri dalam pengambilan keputusan rumah tangga di desa tersebut.
Skripsi ini berupa penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data melalui proses wawancara mendalam (indepth interview).
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada tiga pola pengambilan keputusan rumah tangga di Kelurahan Setono Kecamatan Pekalongan Timur Kota Pekalongan, yakni dua belas (12) dari dua puluh lima (25) keluarga menggunakan pola kekuasaan senior-junior-partner. b.) delapan (8) dari dua puluh lima (25) keluarga dengan status sosial yang lebih tinggi ternyata lebih mendominasi dalam mengambil keputusan, karena dianggap memiliki kekuasaan yang lebih besar dalam memutuskan persoalan rumah tangga mereka. c.) lima (5) dari dua puluh lima (25) keluarga memakai pola kekuasaan equal partner, artinya kesetaraan dan keadilan sudah diterapkan dalam pengambilan keputusan di keluarga meraka. Adapun faktor yang mempengaruhi pola relasi tersebut karena kurangnya pemahaman keagamaan mengenai relasi suami istri yang ideal menurut agama terutama dalam aspek pengambilan keputusan rumah tangga, lebih tingginya tingkat pendidikan juga cenderung membuat perempuan atau istri di kelurahan tersebut akan memiliki suara dalam pengambilan keputusan rumah tangga, serta lemahnya seorang suami dalam segi fisik ataupun mental yang dimilikinya juga akan berpengaruh pada pola relasi suami istri dalam aspek pengambilan keputusan
xi
keluarga. Akan tetapi, meskipun demikian bukan berarti perempuan atau istri di kelurahan Setono tersebut tidak membutuhkan sosok laki-laki sebagai suami, status suami itu tetap mereka butuhkan sebagai “figur” dimana mereka sebagai perempuan atau istri butuh mendapat perlindungan dan memberikan rasa aman serta perasaan lengkap pada dirinya.
17SK1711023.00 | SK HKI 17.023 LIA r | My Library (Lantai 3 Skripsi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain