BUKU
Andai Aku Jadi Penyiar
Buku Andai Aku Jadi Penyiar ini mengupas tuntas beberapa materi yang berhubungan dengan penyiaran radio, yang dapat membantu anda dalam mengembangkan kemampuan di bidang penyiaran.
Selain menyampaikan informasi, penyiar juga harus mampu merencanakan, mengolah, serta menyajikan program yang menarik dan menjual. Dengan mempelajari dan menerapkan isi buku ini, diharapkan Anda akan siap memasuki dunia penyiaran radio secara profesianal
Seorang Penyiar tidak hanya bermodalkan suara tetapi harus bisa mengkomunikasikan konsep, emosi dan gagasan saat menjalankan siaran dalam suatu program acara radio. Profesi Penyiar bukan hanya profesi yang sekedar menghibur khalayak melalui siaran namun dapat menjadi apa yang khalayak inginkan, sebagai penyiar yang profesional dan handal. Sehubungan dengan itu banyak radio swasta yang hanya memerhatikan kemampuan cuap-cuapnya saja tanpa memiliki dasar pengetahuan yang dan kemampuan dalam melakoni profesi penyiar itu. Hal ini dapat menaikkan anggaran dana jika mendatangkan pakar bidang penyiaran untuk mendidik penyiar-penyiarnya. Penulis buku ini berusaha menjabarkan apa-apa saja yang diperlukan jika menjadi penyiar radio berdasarkan pengalamannya menjadi penyiar selama ini.
Seseorang dalam kesehariannya tentu melalukan yang namanya komunikasi. Komunikasi bertujuan untuk memberitahukan atau mengubah sikap, pendapat, atau perilaku dengan simbol-simbol yang mengandung arti. Banyak program acara radio yang memberikan berbagai pesan dan saran juga informasi kepada pendengar, secara tidak langsung informasi-informasi tersebut dapat mempengaruhi pola pikir para pendengar yang kemudian berdampak pada perubahan sikap dan perilaku seperti yang diharapkan. Dalam penyampaian suatu pesan seornag penyiar harus menguasai teknik komunkasi agar pesan yang dimaksud sampai tampak lebih indah dan mempengaruhi pendengar, dengan harapan dapat berdampak pada peningkatan mutu dan penyampaian pesan dari seorang penyiar kepada pendengar dalam suatu program acara.
Seorang penyiar radio tentunya harus memiliki teknik untuk menyampaikan pesan yang dimaksud dan mengkomunikasikan gagasan, konsep serta ide dalam menjalankan tugas penyiarannya. Profesi pemyiar kini mulai diperhitungkan terutama di kalangan muda yang notabene sedang mencari jati diri mereka sehinggan radio swasta menempatkan penyiar remaja sebagai daya tarik tersendiri bago kawula muda yang menjadi target audience mereka. Untuk menjadi seorang penyiar sebenarnya cukup bermodalkan suara atau vokal dan niat kuat, dengan syarat yang mudah ini hampir semua orang mampu menjadi penyiar radio yang handal. Dibandingkan dengan masa lampau dimana seorang penyiar harus memiliki suara emas yang mampu membuat audience terhibur, namun saat ini golden voice tidaklah mutlak dimiliki oleh seorang penyiar radio. Mungkin Anda berpikir bahwa menjadi penyiar adalah hal yang menyenangkan dan menantang, setiap hari kerjanya hanya bercuap-cuap di belakang mic mnghibur orang, mendengarkan musik dan tertawa saat membawakan suatu program acara dengan sangat santai, seolah tidak ada beban di kehidupan penyiar. Memang benar, penyiar harus bersikap netral agar larut dalam membawakan program acara dengan tidak mencampuradukkan urusan pribadi dengan urusan pekerjaan. Oleh karena itu, yang tampak dipermukaan adalah sesuatu yang riang gembira seolah tidak memiliki beben hidup. Niat yang tulis sebagai seorang penyiar radio akan membawa nuansa cinta di setiap langkah penyiar. Banyak penyiar yang tumbang ditengah jalan karen niat mencintai profesi ini tidak tulus dari hati mereka, tetapi karena berbagai alasan mereka harus menekuni bidang ini. Intinya penulis ingin Anda menetapkan hati dan niat yang sungguh-sungguh agar dapat menjadi penyiar profesional.
Jika anda telah memiliki niat tentunya Anda tidak ingin berhenti sampai disitu. Ada beberapa hal yang harus penyiar radio cermati seperti melibatkan pendengar dalam program tersebut, berbicara bukan hanya membaca, bergairah, empati, menjadi citra bagi radio, terbuka pada kritik dan menjadi pendengar yang baik. Berbagai kiat tersebut diharapkan dapat menjadikan seorang penyiar menjadi penyiar yang berkualitas. Banyak alasan mengapa aku jadi penyiar ? alasannya bisa karena hobi, kebutuhan hidup, gaya hidup atau sebagai alat “bersenang-senang” tanpa tau seluk beluk di dalamnya. Namun itu semua kembali pada niat untuk menjadikan ini sebagai profesi. Namun ada juga keuntungan jenjang karir bagi penyiar radio yang memang serius menggeluti bidang ini. Menjadi penyiar radio sangat mungkin dijadikan tumpuan hidup mengingat prospek radio saat ini sangat bagus. Bagi Anda yang menggeluti dunia penyiaran, penulis menulis ada banyak peluang di dunia radio yang dapat dijalani seperti menjadi presenter/MC handal, menjadi seorang public relation (PR), penata musik ataus seorang programmer. Dalam buku ini penulis juga menuliskan kiat-kiat apa saja untuk menjadi penyiar yang profesional. Untuk menjadi penyiar dibutuhkan skill yang dapat diasah ketajamannya dengan cara terus menerus melatih kemampuan dengan terbuka terhdapa berbagai macam perkembangan teknologi dan pengetahuan yang setiap hari semakin bertambah canggih dan maju. Sifat mau belajar dan keingintahuan tinggi terhadap perkembangan menjadi modal bagi penyiar. Seorang penyiar dituntuk untuk memiliki pengetahuan. Seorang penyiar adalah jurnalis yang menginformasikan berbagai hal yang baru, oleh karena itu jangan ketinggalan informasi. Penyiar harus memahami serrta mengerti informasi terbaru yang sedang berkembang dan dibutuhkan khalayak. Untuk mendapatkan banyak informasi penyiar radio wajib membaca informasi di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, gaya hidup, budaya, sosial dan lainnya di luar bidang penyiaran. Dengan memahami bidang-bidang tersebut penyiar tidak akan telihat bodoh ketika mengampu siaran talkshow bersama narasumber tertentu.
Secara keseluruhan penulis menggambarkan detail apa yang terjadi dalam dunia penyiar dan memotifasi pembaca untuk menjadi penyiar yang profesional. Dengan penggunaan kata-kata yang ringan dapat memotifasi pembaca dengan mudah agar mengerti apa yang penulis sampaikan. Hal menjadi sesuatu yang positif seperti kemauan penulis yang dalam tulisannya seperti menginginkan agar kedepannya seorang penyiar radio memiiki kualitas tinggi. Di bab terakhir penulis juga menjelaskan mengenai Kode Etik Jurnalistik yang selama ini kadang terlupakan saat berada di lapangan. Penjabaran tersebut dapat menjadi acuan bagi penyiar sekaligus jurnalis handal saat melakoni profesinya.
16TD160754.00 | TD 791.443 YUL a | My Library (Lantai 2, Tandon) | Tersedia |
16SR160754.01 | SR 791.443 YUL a C.1 | My Library (Lantai 2, Sirkulasi) | Tersedia |
16SR160754.02 | SR 791.443 YUL a C.2 | My Library (Lantai 2, Sirkulasi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain