SKRIPSI IAT
Pembacaan QS. Yusuf, QS. Maryam, QS. Luqman Dalam Tradisi Tingkeban (Kajian Living Qur'an di Medono Pekalongan)
Kata Kunci: Tradisi tingkeban
Tradisi tingkeban merupakan suatu tradisi yang selalu dilakukan oleh masyarakat Pekalongan untuk mendo’akan keselamatan calon bayi dan ibunya. Dalam tradisi tingkeban tersebut terdapat beberapa nasehat-nasehat yang sangat berharga dalam hidup berumah tangga dan bermasyarakat.
Ada 3 persoalan yang dikaji dalam skripsi ini, yaitu: (1). Bagaimana dasar masyarakat Medono dalam melakukan tradisi tingkeban? (2). Bagaimana implementasi pembacaan QS. Yusuf, QS. Maryam, dan QS. Luqman dalam tradisi tingkeban di Medono Pekalongan? (3). Bagaimana masyarakat Medono dalam memaknai pembacaan QS. Yusuf, QS. Maryam, dan QS. Luqman dalam tradisi tingkeban?
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang ditujukan untuk menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap serta penyajian data hasil penelitiannya dipaparkan dalam bentuk uraian diskripsi, sedangkan penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reseach). Pendekatan yang peneliti gunakan ialah pendekatan fenomenologis, yaitu pendekatan yang berusaha untuk memahami perilaku manusia dari segi kerangka berpikir maupun bertindak sebagai orang yang aktif menciptakan kehidupan sosialnya sendiri, tidak memandang individu secara statis dan terpaksa dalam bertindak, melainkan memiliki strategi bertindak yang tepat bagi dirinya sendiri, sehingga memerlukan pengkajian yang mendalam.. Data yang digunakan adalah data primer dan sumber data sekunder. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode diskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini adalah pertama: Dasar masyarakat Medono dalam melakukan tradisi tingkeban yaitu dari al-Qur’an dan Hadis serta dari tradisi yang telah ada turun temurun dari para sesepuh dulu. Sedangkan implementasi tingkeban tahapan yang pertama ialah Siraman, kemudian, pembacaan QS. Yūsuf, QS. Maryam, dan QS. Luqmān yang di baca oleh enam orang dan yang lainnya membaca surah al-Ikhlas, serta masyarakat Medono memaknai pembacaan QS. Yūsuf, QS. Maryam, dan QS. Luqmān dalam tradisi tingkeban sebagai wasilah untuk meminta pertolongan dan Selametan, guna mengharap keselamatan dari sang pencipta agar kelak anaknya ketika sudah lahir menjadi anak yang bisa berbakti pada orang tua, berguna bagi nusa, bangsa dan mempunyai budi pekerti yang luhur seperti yang terdapat pada tiga surah tersebut.
16SK1631015.00 | SK IAT 16.015 MAU p | My Library (Lantai 3 Skripsi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain