SKRIPSI IAT
Tradisi Mitoni Di Kelurahan Noyontaansari Pekalongan (Studi Living Qur'an)
Kata kunci : Tradisi Mitoni
Skripsi ini membahas tentang bagaimana pelaksanaan tradisi mitoni di Kelurahan Noyontaansari Pekalongan dengan alasan bahwa masyarakat Kelurahan Noyontaansari Pekalongan percaya bahwa pasangan yang melakukan tradisi mitoni akan terhindar dari kesialan, bahaya kehamilan, calon bayi selamat, dan lain sebagainya dengan tujuan keselamatan. Namun sebaliknya jika pasangan yang tidak melakukan tradisi mitoni maka akan beranggapan terkena kesialan, calon bayi tidak selamat, dan hal-hal buruk lainnya. Sehingga mayoritas ibu hamil di Kelurahan Noyontaansari Pekalongan pasti akan melakukan tradisi mitoni atau yang lebih dikenal dengan “tingkeban”.
Rumusan masalah yang dikaji dalam skripsi ini adalah Bagaimana proses tradisi mitoni di Kelurahan Noyontaansari Pekalongan? Bagaimana pemahaman masyarakat Kelurahan Noyontaansari Pekalongan terhadap tradisi mitoni sebagai studi living qur’an?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses tradisi mitoni di Kelurahan Noyontaansari Pekalongan, untuk mengetahui pemahaman masyarakat Kelurahan Noyontaansari Pekalongan terhadap tradisi mitoni sebagai studi living qur’an. Kegunaan penelitian secara praktis dapat memberikan informasi kepada para pembaca tentang tradisi mitoni di Kelurahan Noyontaansari Pekalongan.
Jenis penelitian ini adalah studi lapangan (field research). Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini observasi, wawancara dan dokumentasi. Data peneliti analisis menggunakan deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: Pertama, proses tradisi mitoni di Kelurahan Noyontaansari Pekalongan dilakukan secara adat kejawen meliputi: siraman, brojolan dan pemakaian busana. Masyarakat Kelurahan Noyontaansari Pekalongan sekarang ini sudah lebih agamis namun adat jawa mulai dari siraman, brojolan hingga pemakaian busana tetap mereka lakukan dan tidak ditinggalkan. Hal ini dimaksudkan hanya untuk melestarikan adat istiadat semata tanpa bermaksud melakukan kesyirikan. Kedua, pemahaman masyarakat Kelurahan Noyontaansari Pekalongan terhadap tradisi mitoni sebagai studi living qur’anantara lain: untuk mendo’akan keselamatan ibu yang mengandung, mendoakan bayi yang akan dilahirkan dan mempererat tali silaturahim antar warga, sebagai bentuk rasa syukur calon orang tua kepada Allah SWT karena akan diamanati seorang bayi, pelaksanaan tradisi mitoni yang dilakukan masyarakat Kelurahan Noyontaansari Pekalongan merupakan suatu kebaikan, asalkan dilakukan sesuai dengan syari’at islam dan tidak mengandung unsur yang berlebihan seperti pamer atau riya’ dihadapan masyarakat yang lain. Pelaksanaan tradisi mitoni penting untuk dilakukan hal ini sebagai bentuk perwujudan rasa syukur mereka karena akan menjadi orang tua dan sebagai bentuk do’a serta permohonan kepada Allah SWT agar anak mereka dapat lahir dengan selamat dan terhindar dari keburukan
16SK1631014.00 | SK IAT 16.014 RIZ m | My Library (Lantai 3 Skripsi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain