BUKU
Membumikan Islam Nusantara : Respons Islam terhadap Isu-isu Aktual
Membaca buku berjudul Membumikan Islam Nusantara, seakan mengembalikan ingatan kolektif kita akan proses masuknya Islam ke Tanah Air yang penuh dengan kedamaian. Hal ini sangat relevan dengan misi Islam itu sendiri, yaitu memberikan kasih sayang untuk alam semesta. Buku karya Ali Masykur Musa ini mencoba menegaskan kembali bahwa Islam merupakan agama yang sangat responsif terhadap berbagai persoalan bangsa. Misalnya, Islam sebagai agama terbesar di muka bumi mengakui adanya keanekaragaman agama dan kepercayaan. Dengan kata kata lain Islam mengakui adanya pluralitas.
Menurut penulis, sejatinya Islam sejak awal telah memperkenalkan prinisp-prinisp pluralisme, atau lebih tepatnya pengakuan terhadap pluralitas dalam kehidupan manusia (halaman 49). Pluralisme adalah mengakui bahwa di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, terdapat bukan hanya agama kita sendiri, tetapi ada pemeluk agama lain. Kita harus mengakui bahwa setiap agama mempunyai hak yang sama untuk menjalankan ajaran atau tradisinya masing-masing. Oleh karena itu, yang harus dibangun adalah sikap saling menghormati antar sesama.
Sikap menghargai ini akan melahirkan kehidupan yang harmonis dan penuh kedamaian meskipun kita hidup dalam suku, agama, kepercayaan dan bangsa yang berbeda. Untuk membangun kehidupan yang toleran ini, sikap fanatisme golongan harus disingkirkan. Jika tidak maka yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu lahirnya sikap saling curiga dan tidak mau menerima orang lain yang berbeda pemahaman. Bahkan ada sebagian golongan yang rela membunuh orang-orang yang tidak seideologi dengannya. Sikap inilah yang melanda beberapa negara di Timur Tengah. ISIS misalnya, tidak segan-segan membunuh siapa saja yang tidak mau menerima ideologinya. Sikap radikal ISIS ini sudah menjadi ancaman tidak hanya di negara-negara Timur Tengah, tapi sudah menyebar ke seluruh negera di dunia.
Menurut ISIS berbagai aksi radikalisme yang dilancarkannya sudah sesuai dengan ajaran Islam yaitu jihad untuk mendirikan negara Islam (khilafah). Pemikiran ini sangat keliru dan tentu tidak bisa diterima. Sebab, sesuai dengan misisnya Islam adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin, yaitu menebarkan kedamaian dan kasih sayang.
Islam secara tegas memerintahkan umatnya untuk berbuat kebaikan kepada seluruh makhluk Allah. Islam mengajarkan untuk berbuat adil, toleran, mengasihi dan menyayangi seluruh makhluk. Islam tidak pernah mengajarkan pemeluknya untuk melakukan kekerasan, anarkisme, radikalisme, dan terorisme, dan bahkan Islam mengutuk semua tindakan negatif tersebut (halaman 127).
16TD160312.00 | TD 2X9.6598 MAS m | My Library (lantai 2, Tandon) | Tersedia |
16SR160312.01 | SR 2X9.6598 MAS m C.1 | My Library (Lantai 2, Sirkulasi) | Tersedia |
16SR160312.02 | SR 2X9.6598 MAS m C.2 | My Library (Lantai 2, Sirkulasi) | Tersedia |
16SR160312.03 | SR 2X9.6598 MAS m C.3 | My Library (Lantai 2, Sirkulasi) | Tersedia |
16SR160312.04 | SR 2X9.6598 MAS m C.4 | My Library (Lantai 2, Sirkulasi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain