SKRIPSI PAI
Eksistensi Guru Pendidikan Agama Islam Di Era Globalisasi
Kata kunci : eksistensi, guru pendidikan agama Islam
Globalisasi mengakibatkan orang tidak lagi memandang dirinya sebagai hanya warga suatu negara, melainkan juga sebagai warga masyarakat dunia. Gejala yang acapkali disebut arus globalisa si, diringi dengan program-program mendunia dengan menampilkan beberapa ciri kebebasan, seperti kebebasan berdagang, kebebasan bergaul, dan lain sebagainya.Disinilah letak peranan Pendidikan Agama Islam dan dalam mengatisipasi perkembanagn kemajuan Iptek yang berpengaruh negatif. Dalam arti mampukah guru menegakkan landasan Akhlak Al-Karimah yang menjadi tiang utama ajaran agama, Menurut Islam pendidikan akhlak adalah faktor penting dalam membina suatu umat membangun suatu bangsa. Kita bisa melihat bahwa bangsa Indonesia yang mengalami multi krisis juga disebabkan kurangnya pemahaman akhlak. Secara umum pembinaan pemahaman akhlak remaja sangat memprihatinkan. tatkala dominasi temuan Iptek sudah demikian hebat dan menguasai segala perbuatan dan pikiran umat manusia.Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang diteliti dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1) Bagaimana eksistensi guru Pendidikan Agama Islam dalam Era globalisasi ? 2) Bagaimana pengaruh era globalisasi terhadap akhlak guru dan peserta didik? 3) Bagaimana Kontribusi Guru Pendidikan Agama Islam dalam menghadapi akhlak peserta didik di era globalisasi ? Sedangkan tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui Bagaimana eksistensi guru Pendidikan Agama Islam dalam menerapkan akhlak peserta didik di Era globalisasi, Untuk mengetahui adanya pengaruh akhlak guru Pendidikan Agama Islam dan peserta didik di era globalisasi, dan untuk mengetahui kontribusi Guru Pendidikan Agama Islam dalam menghadapi akhlak peserta didik di era globalisasi. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan, terutama yang berkaitan dengan Pendidikan Agama Islam, diharapkan dapat mendorong timbulnya semangat untuk meningkatkan kualitas yang lebih maksimal dalam pembentukan akhlak siswa di era globalisasi, dan menambah khazanah keilmuan yang berkaitan dengan kegiatan belajar-mengajar, hasil penelitian ini bisa dijadikan masukan bagi perencanaan dan kebijakan pendidikan Islam, bahkan mungkin bagi praktek pendidikan Islam, sehingga praktek pendidikan moral Islam bisa disempurnakan, Penelitian ini bisa merangsang terhadap adanya pengembangan penelitian kependidikan lainnya di masa yang akan datang, sehingga banyak ditemukan konsep-konsep pendidikan yang inovatif dan aplikatif bagi praktik pendidikan Islam yang lebih baik.
Berdasarkan jenisnya, skripsi ini merupakan penelitian kepustakaan (library rissearch) yang bersifat deskriptif analitis, yaitu berusaha untuk mengumpulkan dan menyusun data-data, kemudian diusahakan adanya analisa dan interpretasi atau penafsiran terhadap data tersebut. Pembahasan ini merupakan pembahasan naskah, dimana datanya diperoleh melalui sumber literatur (Library Research) yaitu kajian literatur melalui riset kepustakaan. Sedangkan untuk mendapatkan data-data dalam penelitian ini, maka sumber pokok yang dijadikan landasan, yaitu sumber primer dan sekunder.
Dari analisa data tentang Eksistensi Guru Pendidikan Agama Islam di Era Globalisasi, maka dapat disimpulkan bahwa kehadiran guru dalam proses belajar mengajar masih tetap memegang peranan penting. Peranan guru dalam proses tersebut belum dapat digantikan oleh alat-alat elektronik apapun, masih banyak unsur-unsur manusiawi seperti sikap, sistem nilai, perasaan, motivasi, dan hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran, tidak dapat dicapai melalui alat-alat tersebut.Tanggung jawab dalam pengajaran lebih menekankan tugas guru dalam merencana-kan dan melaksanakan pengajaran. Dalam tugas ini, guru dituntut memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan teknis mengajar, selain menguasai ilmu atau bahan yang akan diajarkannya. Ada berbagai dampak yang ditimbulkan oleh globalisasi terhadap Akhlak Guru dan Peserta Didik, yaitu: Merubah kepribadian secara drastic,penantang, pemarah dan pelawan, masa bodoh terhadap dirinya, semangat belajar menurun, berperangai seperti orang gila, kejahatan sexual menjadi menkuak termasuk anak-anak dibawah umur, hilangnya norma-norma hidup beradat, beragama, dan melecehkan norma hukum.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain