SKRIPSI PAI
TIDAK TERSAJI: Konsep Kecerdasan Spiritual Menurut Al-Ghazali [Telaah Kitab Kimiya Saadah]
Salah satu dampak atau pengaruh dari proses modernisasi adalah munculnya nilai-nilai baru yang telah lama berlaku dan yang dipertahankan dengan nilai-nilai baru yang datang dari luar. Akibat yang diterima dari kondisi tersebut adalah krisis multidimensi yang melanda bangsa ini. Bangsa Indonesia tidak hanya runtuh ekonominya tetapi kondisi sosial kehidupan masyarakat menunjukkan bahwa bangsa ini juga mengalami krisis moral dan kepercayaan yang sangat luar biasa. Kecerdasan spiritual adalah upaya seseorang sebagai makhluk Tuhan meyakini akan keberadaan Allah. Orang-orang yang memiliki kecerdasan spiritual memiliki kontrol diri dan pengendalian diri yang baik, tidak egois, apalagi bertindak aniaya kepada orang lain.
Pendidikan yang hanya berbasis pada pengembangan intelektual tanpa pengembangan nilai-nilai spiritual dan keseimbangan emosional merupakan metode pendidikan yang perlu dikoreksi. Imam Ghazali adalah seorang tokoh terkemuka dalam dunia Islam, kehadirannya banyak memberikan khazanah bagi kehidupan manusia. Kitab Kimiya Saadah adalah karya Al-Ghazali yang berisi percikan pemikiran Al-Ghazali mengenai konsep kecerdasan spiritual yang bisa menghantarkan transformasi ruhani sesorang agar dapat menggapai kebahagiaan hakiki, serta dapat menanggulangi krisis moral dan kepercayaan yang luar biasa pada saat ini.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, data-data yang dihasilkan berupa data deskriptif dalam bentuk pernyataan-pernyataan atau kata-kata yang berasal dari sumber data yang diamati atau diteliti agar mudah dipahami. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian studi pustaka atau library research yaitu teknik penelitian sistematis untuk menganalisis isi pesan dan mengolah kemudian menganalisisnya dari dokumen dan perangkat media lainnya.
Penelitian ini menghasilkan bahwa konsep SQ yang terkandung dalam kitab kîmiyȃ sa’ȃdah adalah sebuah konsep yang menghantarkan transformasi ruhani sesorang agar dapat menggapai kebahagiaan hakiki, yang puncaknya bisa mencapai ma’rifatullȃh. Jalan menuju kebahagiaan dapat ditempuh dengan benar bila merujuk pada ajaran Nabi Muhammad SAW yang dihayati dengan benar. Untuk menggapai kebahagiaan tertinggi, manusia harus terlebih dahulu mengenal dirinya,dan mengenal jiwanya. Kebahagiaan sejati dapat diraih dengan memperhatikan tiga hal dalam diri kita, yaitu: kekuatan amarah, kekuatan syahwat dan kekuatan ilmu, inilah yang mengantarkan pada kebahagiaan sejati. Adapun relevansi konsep SQ Al Ghazali dengan konsep Pendidikan Islam adalah konsep spiritual yang digagas Al Ghazali dengan Pendidikan Islam terletak pada tujuan yang sama, yaitu untuk membentuk Insȃn Kȃmil (manusia sempurna) dan melindungi agar tidak jatuh dalam penyimpangan serta mewujudkan dalam dirinya penghambaan kepada Allah swt.
08SK081621.00 | SK PAI13.816 TUR k C.0 | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain