SKRIPSI PAI
Konsep Pemikiran Quraish Shihab Tentang Peranan Ibu Rumah Tangga Dalam Mengembangkan Kepribadian Anak
Para orang tua memiliki tanggung jawab memelihara dan menjaga pertumbuhan dan perkembangan mereka. Sebab mereka dilahirkan dalam keadaan fitrah (mentauhidkan Allah). Untuk menopang tugas tersebut, Allah menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang di hati setiap orang tua (ayah dan ibu). Pada realitanya proses pendidikan yang berlangsung di dalam rumah tangga atau keluarga rupanya masih kurang mendapat perhatian karena prosesnya sendiri sering kali tidak disadari. Umpamanya: seorang ayah ibu di depan anak, atau sebaliknya ibu ayah. Biasanya ayah atau ibu tidak sadar, bahwa hal itu adalah proses pendidikan yang negatif, yaitu anak menyaksikan ayah dan ibunya bertengkar dan saling menghina. Sehingga dengan kata lain anak tersebut menjadi korban broken home. Sehingga dengan latar belakang masalah tersebut maka seorang ibu dalam keluarga berperan sangat vital dalam mendidik anaknya dan juga harus mengajarkan nilai dan faedah berpegang teguh pada akhlak di dalam kehidupan, serta membiasakan mereka berpegang kepada akhlak semenjak kecil. Seorang ibu dalam menanamkan semua itu pada anak harus dengan cara yang baik dan kasih sayang, sebab manusia itu sesuai sifat asasinya, menerima nasihat jika datangnya melalui rasa dan kasih sayang, dan ia akan menolak jika penyampaiannya dengan sikap kekerasan dan sikap biadap.
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah: (1). Bagaimana pemikiran Quraish Shihab tentang peranan ibu rumah tangga? (2). Bagaimana pemikiran Quraish Shihab tentang kepribadian anak yang islami? (3). Bagaimana pemikiran Quraish Shihab tentang peranan ibu rumah tangga dalam mengembangkan kepribadian anak yang Islami? Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: (1). Untuk mengetahui pemikiran Quraish Shihab tentang peranan ibu rumah tangga. (2).Untuk mengetahui pemikiran Quraish Shihab tentang kepribadian anak yang Islami. (3). Untuk mengetahui pemikiran Quraish Shihab tentang peranan ibu rumah tangga dalam mengembangkan kepribadian anak yang Islami.
Dalam penelitian ini digunakan pendekatan secara kualitatif. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research). Sumber data dibagi menjadi dua macam, yaitu: sumber data primer yang terdiri dari karya-karya dan pemikiran M. Quraish Shihab, dan sumber data sekunder yang terdiri dari buku-buku penunjang. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode dokumentasi. Dalam menganalisa data-data yang ada, penulis menggunakan deskriptif dan content analisis.
Hasil penelitian yang dapat disimpulkan dari penelitian Konsep Pendidikan dalam Keluarga menurut M. Quraish Shihab adalah peranan ibu rumah tangga dalam pendidikan keluarga pada umumnya lebih menonjol dibandingkan peran ayah. Ibu adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya, khususnya pada masa balita. M. Quraish Shihab memaparkan peranan orang tua dalam pendidikan keluarga. Orang tua dalam hal ini adalah Ayah dan Ibu. Dalam keluarga, peranan utama pendidik terletak pada ayah dan ibu. Pembentukan kepribadian anak bermula dari sini dan sejak ia masih dalam buaian. Ketika itu pikiran-pikiran pendidik, perasaan dan jiwanya dapat diserap oleh anak bagaikan pasir menyerap tetesan-tetesan air. Dari keluargalah anak-anak mendapatkan pendidikan pertamanya dan pendidikan yang paling mendasar, bahkan sejak dalam kandungan. Kepribadian anak yang Islami merupakan komponen penting dari cita – cita pendidikan Islam, maka lingkungan keluarga yang merupakan tempat utama dan pertama bagi pembentukan kepribadian anak. Kepribadian anak yang Islami adalah serangkaian perilaku anak, baik sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial, yang normanya diturunkan dari ajaran Islam, yang bersumber dari al-Quran dan al-sunnah. Dalam kehidupan, anak yang berkepribadian yang Islami mampu melaksanakan kewajiban – kewajibannya sebagai seorang muslim dan seorang mukmin yang tidak bertentangan dengan ajaran – ajaran hukum Islam. Peranan ibu rumah tangga dalam menembangkan kepribadian anak yang Islami adalah mengarah pada upaya pengembangan potensi kepribadian anak yang Islami, karena pada hakikatnya menanamkan kompleks kejiwaan pada anak berarti memberikan perlindungan kepada anak, yang mana ini merupakan tugas dan tanggung jawab orang tua agar anak tidak terjerumus ke jalan yang salah. Tentunya dengan melalui penanaman iman, pembiasaan ibadah dan pembiasaan terhadap akhlak anak tersebut. Juga membekali atau membangun karakter pribadi anak dengan seperangkat kemampuan yang dimiliki untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, maka demi terlaksanakanya tujuan pendidikan dalam keluarga hal utama yang perlu ditanamkan yaitu akhlak yang baik kepada anak tersebut karena dengan akhlak yang baik nantinya dapat menumbuhkan anak yang patuh terhadap pendidik sesuai apa yang diharapkan orang tua (sholih atau sholihah).
05SK057621.00 | SK PAI12.576 FAT k C.0 | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain