SKRIPSI PAI
Upaya Guru Dalam Pembentukan Kecerdasan Emosional Siswa di SMA N I kajen
Tawuran antar siswa sekolah akhir-akhir ini mengundang perhatian
khusus masyarakat. Sebagian menganggap ada kesalahan dalam penerapan sistem
pendidikan di Indonesia sehingga perilaku siswa menyimpang dari norma
kesusilaan. Tawuran, pencurian, bahkan penodongan semakin mencoreng muka
dunia pendidikan. Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor terpenting
dalam proses pendidikan. Dengan kecerdasan emosional, diharapkan siswa dapat
membangun sikap terpuji yang muncul dari hati dan akal. Kecerdasan emosional
adalah potensi psikologis yang bersifat positif dan perlu dikembangkan.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya guru
pembentukan kecerdasan emosional siswa di SMA N 1 Kajen dan apa saja faktor-faktor penghambat upaya guru dalam pembentukan kecerdasan emosional siswa
di SMA N 1 Kajen.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Sedangkan
pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisa data model interaktif yang terdiri atas empat tahapan yang
dilakukan. Tahapan pertama adalah tahap pengumpulan data, tahap kedua adalah
reduksi data, tahap ketiga adalah display data, dan tahap keempat adalah
penarikan simpulan.
Hasil penelitian ini bahwa upaya yang dilakukan guru dalam
pembentukan kecerdasan emosional siswa di SMA N 1 Kajen meliputi: a.
pembentukan kesadaran diri yang dilakukan dengan cara memberikan teladan,
pemahaman tentang diri sendiri, mengajarkan instropeksi diri. b. penciptaan
suasana hati yang menyenangkan yang dilakukan dengan cara sharing,
memberikan permainan-permainan kecil yang dapat menyegarkan suasana,
memberikan cerita-cerita lucu yang dapat membangkitkan suasana. c. pemberian
motivasi yang dilakukan dengan cara menyemangati, memberikan bimbingan
kepada siswa, tidak memarahi siswa ketika ada siswa yang menemui kegagalan. d.
mengupayakan agar siswa dapat menerima perbedaan yang ada dengan cara
menanamkan konsep bahwa Islam itu rahmatan lil’alamin. e. penanaman perilaku
terpuji yang dilakukan dengan cara penanaman kejujuran, toleransi, budaya salam,
senyum, sapa, sopan santun, pelatihan kurban, sholat jamaah. f. pembinaan
hubungan dengan semua warga sekolah yang dilakukan dengan membina
silaturrahim dan komunikasi. Adapun faktor-faktor penghambat upaya guru
dalam pembentukan kecerdasan emosional meliputi mentalitas guru yang tidak
mau berubah, perbedaan tingkat usia guru, keterbatasan waktu, jumlah siswa,
kondisi lingkungan yang tidak selamanya mendukung dan siswa yang tidak mau
diajak sharing.
15SK1521443.00 | SK PAI 15.443 MAS u | DIGITAL (http://repository.iainpekalongan.ac.id) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain