SKRIPSI EKOS
Analisis Manajemen Risiko Pembiayaan Pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah [Studi Kasus Pada BMT Bahtera Pekalongan]
BMT sebagai lembaga intermediasi pada dasarnya mempunyai fungsi untuk melakukan pendistribusian harta melalui aktivitas pembiayaan untuk modal kerja dan kegiatan produktif lainnya. Dalam melakukan pembiayaan, seiring dengan situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan yang mengalami perkembangan pesat, akan selalu berhadapan berbagai jenis risiko dengan tingkat kompleksitas yang beragam dan melekat pada kegiatan usaha BMT. Manajeman risiko pembiayaan akan membantu dalam menentukan tingkat risiko yang dapat diterima sebelum pembiayaan diberikan dengan membuat sistem. Manajemen risiko yang baik merupakan langkah yang baik untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap BMT.
Permasalahan dalam penelitian adalah bagaimana penerapan manajemen risiko pembiayaan pada BMT Bahtera Pekalongan dan analisa manajemen risiko pembiayaan pada BMT Bahtera Pekalongan. Tujuan dan kegunaan penelitian ini adalah untuk mengetahui risiko pembiayaan yang terjadi di BMT Bahtera Pekalongan serta penerapan manajemen risiko dalam mengelola risiko pembiayaan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Data yang dikumpulkan oleh peneliti adalah data primer yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dilapangan dan data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi literature yang berhubungan dengan penelitian yang digunakan untuk menganalisis data primer yang berkaitan dengan risiko. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan wawancara atau interview, observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan manajemen risiko pembiayaan pada BMT Bahtera Pekalongan telah tercapai, yaitu memiliki Non Performance Financing (NPF) sebesar 2,59%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan manajemen risiko pembiayaan dapat meminimalisasi terjadinya pembiayaan bermasalah, sehingga BMT Bahtera Pekalongan berhasil menekan terjadinya risiko pembiayaan dengan menerapkan konsep 5C sebelum pemberian pembiayaan (character, capacity, capital, collateral, dan condition of economy). Manajemen risiko pembiayaan BMT Bahtera Pekalongan telah tersusun dengan baik yang diawali dengan identifikasi risiko, klasifikasi nasabah, penanganan, surat tagihan I, II, III dan surat peringatan I, II, III, eksekusi atau sita jaminan dan evaluasi. Sedang kendala yang dihadapi dalam manajemen risiko pembiayaan adalah faktor intern, yaitu karyawan yang kurang teliti, dan faktor ekstern yaitu nasabah yang kurang komunikatif dan barang jaminan yang tidak jelas.
00SK004213.00 | SK ES12.042 FAI a C.0 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain