Thesis
Nikah Mut'ah Di Kalangan Penganut Syiah Kota Pekalongan (Antara Konsepsi dan Implementasi)
Kata Kunci : Syiah, Konsep dan Implementasi Nikah Mutah, Maqashid al-Syariah
Nikah mutah merupakan sebuah pernikahan dengan karakteristik batasan waktu tertentu yang menjadi salah satu ajaran Syiah dalam kajian fikihnya. Sebagaimana yang terjadi di kota Pekalongan, praktek nikah mutah sebagian dilakukan oleh penganut Syiah. Karena nikah mutah menjadi sebuah legitimasi syariah dalam hukum perkawinan menurut ajaran Syiah. Asumsinya, pernikahan yang dibatasi waktu tidak dapat memenuhi hakikat tujuan pernikahan. Misalnya, dalam menjaga keturunan, karena nikah mut’ah dilakukan dengan batasan waktu, satu, dua, tiga bulan bahkan hitungan hari, dianggap tidak ada potensi untuk menghasilkan keturunan. Nampaknya, dengan nikah mutah seseorang tidak dapat mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah secara maksimal. Hal-hal tersebut menimbulkan beberapa masalah sosial bagi para pelakunya, dan jelas menyalahi konsep dasar maqashid al-syariah dalam pokok hifdzu al-nasl.
Tesis ini membahas praktek fenomena nikah mutah di kota Pekalongan, yang secara kuantitas memiliki banyak penganut Syiah, dengan berdirinya Pondok Pesantren Al-Hadi sebagai pusat pendidikan Syiah di Pekalongan, Jawa Tengah. Selain itu di kota Pekalongan terdapat suatu wilayah yang didominasi suku Arab, yang mana perkembangan Syiah secara historis didominasi dengan suku tersebut. Adapun tujuan penelitian ini, diharapkan menambah khazanah keilmuan tentang fenomena masyarakat tentang pernikahan yang tidak dapat kita hindari dengan begitu saja. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mendapatkan gelar Magister Hukum Islam di Program Pascasarjana STAIN Pekalongan.
Jenis penelitian ini adalah field research dan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi dan Triangulasi. Adapun metode analisis data melalui pendekatan kualitatif yang instrumennya penulis sendiri.
Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa fenomena nikah mutah di kota Pekalongan masih terdapat kesenjangan antara konsepsi dan implementasi sebagaimana yang diajarkan dalam literatur fikih Syiah, yaitu tidak memenuhi unsur ketentuan mutah dalam mengayomi mantan istri dan anak nikah mutah dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
15TS154001.00 | TS 154001 SAF n | My Library (Lantai 3, Thesis) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain