Thesis
Konsep Pedagogik Ibnu Khaldun Dan Relevansinya Terhadap Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Konsep pedagogik yang diusung Ibnu Khaldun tidak lepas dari pemikiran sosialnya.Ia telah menkonstruksi banyak teori yang berkenaan dengan pedagogik yang ia tuangkan dalam kitab Muqaddimah. Manusia dalam sorotan Ibnu Khaldun adalah manusia yang terlibat secara niscaya dalam aktivitas hidup (keterhubungan dengan sesama dan alam, bahkan dunia transendentral. Pendidikan (talim) merupakan aktivitas menyeluruh manusia untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya. Oleh sebab itu, metode (tariqah) untuk memperoleh ilmu pengetahuan, tentu tidak cukup hanya menitikberatkan pada pencapaian kecerdasan kognitif semata. Kalau ditarik dalam ranah pendidikan Islam, beberapa problem mendasar yang menanti adalah persoalan metodologi yang masih terkesan seadanya dan belum menyentuh seluruh aspek kejiwaan peserta didik.Dari sinilah, penulis bermaksud mendalamijalan pikiran pedagogik Ibnu Khaldun, bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep pedagogik Ibnu Khaldun dan bagaimana relevansinya terhadap metode pembelajaran pendidikan agama Islam.
Sesuai fokus masalah yang dikaji, maka penelitian ini merupakan kualitatif berupa penelitian pustaka(library research) dengan pendekatan hermeneutik. Sejalan dengan pendekatan tersebut, maka metode analisis yang ditempuh menggunakan analisis content, deskriptif, dan komparatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, pendidikan (talim) harus mempresentasikan maksud dan tujuan hidup manusia dalam tiga aspek (aqliyah, jasmaniah dan ruhaniah). Tidak ada dikhotomi dalam klasifikasi ilmu, ia saling terkait dengan disiplin ilmu lainnya. Untuk memperoleh ilmu pengetahuan tidak cukup dengan hafalan dan pemahaman semata, melainkan dengan pembentukan profesionalitas suatu ilmu (malakah). Konsep malakah mencerminkan pencapaian tiga domain (kognitif, afektif dan psikomotorik) sekaligus. Pembelajaran yang efektif dilakukan dengan metode (1) bertahap dan secara berulang-ulang; (2) menggunakan alat peraga; (3) menghafal materi; (4) diskusi; (5) mendahulukan bahasa Arab sebelum mempelajari al-Quran; (6) tidak menggunakan ringkasan ilmu; (7) menghindarkan dari kekerasan; dan (8) melalui perjalanan keilmuan (rihlah). Untuk mencapai kondisi ideal dalam proses pembelajaran, Ibnu Khaldun menawarkan: (1) identifikasi tingkat nalar dan intelektualitas; (2) memahami kesiapan individu; (3) penguasaan satu bidang ilmu; (4) keterkaitan antar disiplin ilmu pengetahuan; dan (5) ilmu alat sebatas kebutuhan.
Konsep malakah memiliki relevansi terhadap pemaknaan belajar, dimana aspek yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam adalah kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam aspek metode pembelajaran, penggunaan beragam metode di atas, dalam upaya menumbuhkembangkan malakah peserta didik, masih relevan dan telah dikembangkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan dalam pendidikan Islam.Sedangkan kelima halmengenai kondisi yang ideal dalam pembelajaran, relevan dengan prinsip-prinsip metode pembelajaran, seperti prinsip individualitas, readiness, konsentrasi, dan korelasi.
Kata Kunci: Pedagogik, Ibnu Khaldun, Metode Pembelajaran
14TS144025.00 | TS 144025 BAH k | My Library (Lantai 3, Thesis) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain