SKRIPSI PAI
Pelaksanaan Kantin Kejujuran Dalam Rangka Mewujudkan Pendidikan Antikorupsi Bagi Siswa Di SMP Negeri 1 Sragi Kabupaten Pekalongan
Kata Kunci:Kantin Kejujuran, Pendidikan Antikorupsi
Pendidikan antikorupsi merupakan upaya pemerintah bersama rakyat dan
bangsa Indonesia, untuk memutus mata rantai korupsi sejak dini, khususnya
melalui institusi pendidikan. Diharapkan, dengan internalisasi pendidikan antikorupsi
melalui kantin kejujuran
yang efektif, akan lahir generasi muda masa
depan yang antikorupsi dan berani berkata tidak untuk korupsi. Karena kantin kejujuran
dianggap sebagai sarana efektif guna menanamkan nilai-nilai antikorupsi sekaligus rasa benci terhadap korupsi.
Adapun rumusan masalah dan tujuan dari penelitian ini adalah Bagaimana
pelaksanaan kantin kejujuran dalam rangka mewujudkan pendidikan antikorupsi
pada siswa di SMP Negeri 1 Sragi Kabupaten Pekalongan. Nilai-nilai apa saja
yang terkandung dalam pelaksanaan kantin kej
ujuran di SMP Negeri 1 Sragi
Kabupaten Pekalongan. Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat
pelaksanaan kantin kejujuran dalam rangka mewujudkan pendidikan antikorupsi
pada siswa di SMP Negeri 1 Sragi Kabupaten Pekalongan. Sedangkan tujuan dari
penelitian ini, untuk mengetahui pelaksanaan kantin kejujuran sebagai upaya
mewujudkan pendidikan antikorupsi pada siswa di SMP Negeri 1 SragiKabupaten Pekalongan. Untuk mengetahui nilai-nilai apa saja yang terkandung
dalam pelaksanaan kantin kejujuran di SMP Negeri 1 Sragi Kabupaten Pekalongan. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendukung dan
menghambat pelaksanaan kantin kejujuran dalam rangka mewujudkan pendidikan
antikorupsi pada siswa di SMP Negeri 1 Sragi Kabupaten Pekalongan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan
penelitian kualitatif.
Denganmetode kualitatif, dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan(field reserach) yaitu penelitian yang dilakukan dengan mempelajari secara intensif latar belakang kasus terakhir, interaksi lingkungan
yang terjadi pada unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Proses pelaksanaan pendidikan antikorupsi
melalui kantin kejujuran di SMP Negeri 1 Sragi
sekarang berjalan dengan baik.
Dalam pelaksanaannya, berjalan dengan tertib sekarang kantin tersebut masih
berjalan sukses dan menjadi percontohan untuk sekolah lain.
Nilai-nilai yang terkandung dalam pelaksanaan kantin kejujuran di SMP Negeri 1 Sragi
adalah nilai antikorupsi yang didalamnya terdapat nilai Kejujuran, Kedisiplinan, dan
tanggung jawab, sehingga siswa dapat menerapkan nilai-nilai itu dalam kehidupan sehari-hari.
Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan
pendidikan antikorupsi bagi siswa di SMP Negeri 1 Sragi Kabupaten Pekalongan
meliputi: 1. Faktor pendukung yaitu
adanya bantuan modal dari pemerintah Provinsi Jawa Tengah, semangat para guru dan seluruh warga sekolah menyambut hangat untuk
mendirikan kantin kejujuran,adanya kesadaran siswa untuk mematuhi norma yang berlaku, adanya pemahaman dan partisipasi siswa terhadap
mekanisme atau cara-cara dalam
pembelian dan pembayaran di kantin kejujuran,
2. Faktor penghambat yaitu adanya
semua siswa belum tentu bisa untuk berbuat
jujur, masih adanya siswa yang berbuat tidak jujur ketika membeli jajan atau
minuman di kantin kejujuran, Kurangnya
disiplin siswa ketika membeli di kantin
kejujuran pada berdesak-desakan dan akhirnya siswa hanya mengambil jajan dan
kemudian tidak membayar, karena dengan tidak adanya pengawas di kantin
kejujuran ini, menjadikan salah satu faktor masalah karena tidak ada yang bisa
memantau dalam penerapan sifat jujur siswa,
waktu yang relatif sedikit di sekolah
menjadikan siswa tidak maksimal dalam menanamkan kejujuran, konflik keluarga
sangat berpengaruh terhadap psikologis siswa saat berada di lingkungan sekolah,
lingkungan yang salah akan menjadikan siswa terpengaruh dengan perbuatan
yang tercela.
12SK126621.00 | SK PAI14.1266 AHM p C.0 | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain