Skripsi
Perspektif Gender KH. Husein Muhammad ( Analisis Teori Konstruksi Sosial)
KH. Husein Muhammad merupakan laki-laki yang mengusung gerakan
feminis Islam, dimana dalam melakukan pembelaannnya senantiasa fokus pada
persoalan-persoalan yang menyangkut fiqh. Berbeda dengan kyai-kyai pada
umumnya yang sama-sama berangkat dari kelompok tradisional pesantren yang
memandang bahwa laki-laki menempati posisi superioritas atas perempuan,
Husein Muhammad lebih memilih untuk konsen terhadap persoalan-persoalan
gender. konstruksi sosial diduga menjadi akar mengapa KH. Husein Muhammad
memiliki perbedaan pemikiran terutama mengenai gender dengan kyai-kyai
lainnya. Sehingga permasalahan yang diangkat adalah Bagaimana perspektif
gender Husein Muhammad dan Bagaimana perspektif gender Husein Muhammad
dengan analisis teori konstruksi sosial?
Tujuan yang diinginkan adalah mengkaji pandangan gender Husein
Muhammad serta melihat pemikiran Husein Muhammad dari sudut pandang teori
konstruksi sosial. Sehingga penelitian ini dapat bermanfaat secara teoritis dan
praktis.
Penelitian ini adalah penelitian pustaka dengan pendekatan kualitatif dan
historis-sosiologis. Sumber data yang digunakan adalah sumber sekunder.
Analisis data dengan metode content analysis dengan pendekatan hermeneutik
yakni untuk menafsirkan kembali apa yang dipikirkan Husein Muhammad dengan
melihat teks/Husein Muhammad, konteks Husein Muhammad dan pembaca,
kemudian menyajikan serta memverifikasi data-data yang terkait dengan Husein
Muhammad.
Temuan dari penelitian ini adalah: Pertama, Jika melihat perspektif gender
Husein Muhammad setidaknya terdapat tiga hal yang menjadi dasar Husein
Muhammad dalam melakukan pembelaan terhadap perempuan, yakni: dasar
teologi, dasar teks agama, dan dasar sosiologis. Kedua, sebagaimana dalam teori
konstruksi sosial terdapat proses Internalisasi, eksternalisasi, dan objektivasi. Jika
ditarik kedalam konteks Husein Muhammad maka dapat dipetakan. Proses
Internalisasi terjadi dalam perjalanan intelektualnya sampai dengan beliau
berkenalan dengan gerakan feminisme hingga pergaulannya dengan aktivis
perempuan, kemudiaan ter-eksternalisi menjadi satu gerakan kongkrit baik
melalui karya tulis maupun melalui aktivitasnya dalam LSM, dan ter-objektivasi-kan ke dalam satu cara pandang teoritis mengenai gender dengan membangun
tradisi pemikirannya dengan basis tradisi keilmuan klasik dengan produknya yaitu
fikih berperspektif gender. Inti dari gagasan besar yang ingin diwujudkan Husein
Muhammad adalah memenuhi ajaran Tuhan, yakni: Manusia di hadapan Tuhan
adalah sama (setara), menegakkan keadilah dan menghormati manusia.
01SK011911.00 | SK AS.21119 SOF p C.0 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain