TA PERBANKAN SYARIAH
Strategi Pengelolaan Risiko Berbasis Basel Capital Accord II Pada Pembiayaan Bagi Hasil Di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan
Risiko selalu melekat pada setiap aktivitas bisnis, termasuk pada perbankan syariah. Pembiayaan berbasis bagi hasil yang ada di perbankan syariah dapat dikatakan memiliki risiko yang tinggi, jika dibandingkan dengan pembiayaan lain yang ada di bank syariah. Untuk itu, dibutuhkan manajemen risiko yang baik agar tidak menimbulkan kerugian yang besar. Basel capital accord II dapat dijadikan acuan bagi bank syariah dalam kebijakan manajemen risikonya.
Hal ini terkait dengan tujuan penelitian ini, yang mana penulis akan menganalisis tentang strategi yang digunakan Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Pekalongan dalam mengelola dan meminimalisir risiko pada pembiayaan berbasis bagi hasil dan penerapan basel capital accord II pada manajemen risiko tersebut.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data lapangan di BSM Cabang Pekalongan dalam bentuk wawancara dan dokumentasi. Kemudian ditampilkan dalam bentuk deskriptif dan disempurnakan dengan metode analisis yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari data yang diperoleh.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses manajemen risiko pembiayaan bagi hasil di BSM Cabang Pekalongan dilakukan mulai dari saat proses analisis pembiayaan sampai dengan pembiayaan dilunasi. Dengan berpedoman pada kebijakan manajemen risiko yang dibuat oleh Komite Manajemen Risiko di pusat, serta kebijakan dan prosedur pembiayaan yang ada. Basel capital accord II diimplementasikan secara tidak langsung oleh BSM melalui kebijakan manajemen risiko tersebut.
Kata Kunci : Pengelolaan (Manajemen) Risiko, Pembiayaan Bagi Hasil, Basel Capital Accord II.
01TA010712.00 | SK TA14.107 FAD s C.0 | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain