SKRIPSI PBA
Analisis Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Pada Siswa Kelas VIII MTS N Batang (Perspektif Neurosains)
Strategi pembelajaran mahārah al-kalām di Mts N Batang telah disesuaikan guru dengan olah proses pembelajaran yang lebih efektif, inovatif dan menyenangkan. Namun proses ini berjalan seiringan dengan adanya hambatan seperti siswa yang masih pasif dalam pembelajaran, siswa kurang terpancing untuk menjawab pertanyaan yang diutarakan guru jika tidak dipilih dan adanya kesenjangan dalam kemampuan mahārah al-kalām peserta didik. Sejatinya pembelajaran yang guru terapkan ini berlandaskan dengan teori bagaimana proses otak mengolah informasi yang disampaikan, dimana proses ini sebagai rangkaian proses dalam prinsip neurosains pembelajaran yang akan dikaji dalam penelitian. Teori neurosains disini akan menjelaskan bagaimana perlakuan yang sesuai dengan cara otak belajar dan dampaknya bagi peserta didik. Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian adalah : Bagaimana strategi pembelajaran mahārah al-kalām pada siswa kelas VIII MTs Negeri Batang yang tinjauan dari perspektif neurosains dan apa saja faktor pendukung serta penghambatnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengamati dan menganalisa strategi pembelajaran mahārah al-kalām pada siswa kelas VIII MTs Negeri Batang beserta tinjauan dari perspektif neurosains dan mengetahui faktor pendukung serta penghambatnya. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif yang dilaksanakan di MTs Negeri Batang, pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian dan verifikasi/penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa strategi pembelajaran mahārah al-kalām yang dilaksanakan di kelas VIII MTs Negeri Batang secara garis besar sudah sesuai dengan prinsip dalam neurosains pembelajaran yang tercakup dalam tahap pra-pemaparan, akuisisi, elaborasi, verifikasi, pengkodean memori, dan integrasi fungsional. Dengan terpenuhinya prinsip neurosains pembelajaran menjadikan peserta didik mendapat pengalaman yang nyata dalam pembelajaran, peserta didik menjadi lebih fokus dan termotivasi selama pembelajaran berlangsung. Adapun faktor pendukung diantaranya; antusias dan semangat guru, lingkungan dan rutinitas sekolah, serta kebijakan dan program pemerintah. Sedangkan faktor penghambat berupa; keterbatasan kemampuan kognitif peserta didik, jam pembelajaran siang
24SK2422035.00 | SK PBA 24.035 PIN a | My Library (Lantai 3, R. Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain