SKRIPSI IAT
Pelaksanaan Kegiatan Tawajjuhan Di Pondok Pesantren Luqman Hakim Kajen, Pekalongan (Studi Living Qur'an)
Living Qur’an merupakan penelitian yang mengkaji tentang fenomena yang terjadi di tengah masyarakat muslim. Living Qur’an disebut juga dengan al-Qur’an yang hidup di tengan masyarakat. Disebut sebagai al-Qur’an yang hidup di tengah masyarakat karena masyarakat mengamalkan al-Qur’an dengan cara yang berbeda. Bentuk-bentuk pengamalan masyarakat terhadap al-Qur’an bisa berupa pengamalan al-Qur’an sebagai do’a untuk pengobatan, menjadi alQur’an sebagai penolak bala’ yang ditulis di dinding yang ada di luar dan di dalam rumah, keberadaan kelompok penghafal al-Qur’an, keberadaan kelompok yang membaca atau mengkaji kandungan alQur’an. Dalam penelitian tradisinnya menggunakan penelitian kualitatif yang dikaitkan dengan teori antropologi interpretatif dari Clifford Geertz, penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan secara langsung ke tempat yang akan diteliti dan alasannya dikaitkan dengan teori antropologi interpretatif ini karena sama-sama meneliti pengamalnya yaitu orang-orang yang menjalankan tradisi tawajjuhan dan ini dijadidikan sumber data dalam penelitian, seperti abah yai selaku pengasuh pondok pesantren, para asatidz, dan santri-santri yang menjalankan kegiatan tawajjuhan tersebut. Setelah sumber data sudah terkumpul di lanjutkan dengan teknik pengumpulan datannya yang meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Selanjutnya metode analisis yang digunakan yaitu analisis studi kasus-deret waktu. Hasil dari penelitiannya, yang pertama membahas tentang ayatayat al-Qur’an beserta tafsirannya yang jika dikaitkan dengan suatu kegiatan, selanjutnya baru dijelaskan gambaran secara umum kegiatan tawajjuhannya seperti pelaksanaan, tata cara, tempat dan waktu pelaksanaannya. Yang kedua, menjelaskan makna pembacaan Allahuhaq yang dikaitkan dengan surah al-Waqi’ah ayat 95 dan surah yusuf ayat 53 serta tafsirannya. Kegiatan yang ada di pondok pesantren luqman hakim kajen, pekalongan ini masuk ke dalam teori antropologi intrepetatif yang analisisnya menggunakan studi kasus karena alQur’an diterima dilihat dari para pengamalnnya, bagaimana respon mereka dan cara mereka memaknai pembacaan allahuhaq yang mencakup surah al-Waqi’ah dan surah yusuf yang harapannya agar orang yang menjalankan tradisi tawajjuhan ini bisa menjaga diri agar selalu memperhatikan hati dan nafsunnya.
24SK2431052.00 | SK IAT 24.052 TRI p | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain