SKRIPSI IAT
Peran Perempuan Di Bidang Pendidikan Anak Pada Masa Prenatal Dalam Narasi Al-Qur'an Tentang Hannah Binti Faqudz Perspektif Tafsir Al-Misbah
Penelitian ini dilatar belakangi dengan banyaknya kasus yang penulis lihat tentang ibu yang kurang begitu memperhatikan anaknya. Masih banyak juga yang tidak mengetahui sepenting apa peran ibu dalam tumbuh kembang anaknya. Kemudian adanya penelitian ini bertujuan mengetahui penafsiran dari Quraish Shihab tentang ayat-ayat peran perempuan. Selain itu juga untuk mengetahui peran perempuan pada masa prenatal dalam narasi Al-Qur’an melalu sosok Hannah Binti Faqudz, dengan melalui perspektif tafsir Al-Misbah. Penulis menggunakan Qs. Ali Imran ayat 35-37 sebagai pedoman dari kisah Hannah Binti Faqudz. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa peran perempuan sangatlah penting untuk tumbuh kembang anak. Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis dan pendekatan pustaka atau library research, dengan menggunakan sumber data primernya yaitu Tafsir Al-Misbah karya dari Quraish Shihab, serta sumber data sekundernya dari bukubuku yang berhubungan dengan penelitian dan beberapa jurnal terkait juga. Adapun teknik analisis data yaitu menggunakan metode tahlili, yang merupakan metode dalam menjelaskan penafsiran terhadap ayat al-Qur’an dari seluruh aspek . Keberhasilan pendidikan anak-anak merupakan tanggung jawab Ibu walaupun tentunya peran seorang bapak tidak dapat diabaikan. Di dalam alQur’an sendiri banyak kisah tokoh perempuan yang dapat diambil suri tauladanya dalam mendidik anak, salah satunya yaitu Hannah Binti Faqudz yang merupakan ibu dari Siti Maryam (Ibunda Nabi Isa). Kegetolanya dalam mendidikan bahkan usahanya dalam meminta keturunan terabadikan dalam QS. Ali Imran ayat 35- 37.Dari hal tersebut sudah terlihat, walaupun tidak secara langsung. Bahwa Hannah Binti Faqudz sudah memberi contoh bagaimana mendidik anak dengan baik. Salah satunya yaitu dengan cara mendoakan. Walaupun belum dikaruniai anak, bahkan belum hamil ia sudah selalu mendoakan anaknya bahkan sampai bernazar, yang mana nazar tersebut juga nazar yang baik. Hannah Binti Faqudz juga selalu mengupayakan yang terbaik untuk anaknya, seperti memberikannya ke Baitul Maqdis, agar anaknya mengabdikan diri di sana. Kemudian juga hal yang bias menjadi contoh yaitu memberikannya nama yag baik. Memberikan nama kepada anak dengan baik, sama halnya mendoakan kebaikan kepada anak juga, agar anak menjadi baik sebagaimana namanya.
24SK2431040.00 | SK IAT 24.040 ALF p | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain