SKRIPSI IAT
Tradisi Pembacaan Al-Qur'an Untuk Jama'ah Haji Di Kelurahan Petarukan (Studi Living Qur'an)
Tradisi Living Qur’an ini dilakukankan oleh masyarakat di Kelurahan Petarukan berupa pembacaan Al-Qur’an pada musim haji oleh keluarganya seseorang yang sedang melaksanakan ibadah haji. Masyarakat sekitar mempercayai kandungan dan fungsinya Al-Qur’an ini sebagai doa dan obat atau yang dikenal sebagai syifa’. Dengan sebuah harapan orang yang sedang melaksanakan ibadah haji semoga diberikan kesehatan dan keselamatan saat melaksanakan ibadah hajinya Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut: a). Bagaimana praktek tradisi pembacaan Al-Qur’an untuk jama’ah haji di Kelurahan Petarukan. b). Bagaimana resepsi fungsional dari tradisi pembacaan Al-Qur’an untuk jama’ah haji di Kelurahan Petarukan. Manfaat secara teoritis Penelitian- -ini diharapkanmdapat memberikan sebagai salah satu tambahan wawasan khasanah keilmuan dan pengetahuan guna mengasaah diri tentang pengembangan penelitian Al-Qur’an dalam kajian Living Qur’an serta menambah wawasan kearifan lokal. Manfaat praktis bisa membantu dalam memahami pelaksanaan tradisi pembacaan Al-Qur’an di Kelurahan Petarukan, Serta sebagai pengetahuan yang perlu disampaikan dalam pembelajaran kehidupan sosial masyarakat pada generasi muda baik di Kelurahan Petarukan maupun akademik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian lapangan melalui pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, dokumentasi, dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa urutan-urutan surat yang di baca ketika dzikiran yaitu: tawassul fatihah, membaca Al-Qur’an satu orang satu juz, membaca Al-Fatihah, membaca surat Al-Ikhlas, membaca surat Al-Falaq, membaca surat An-Nas, membaca surat AlFatihah, membaca awal surat Al-Baqarah, membaca tahlil, penutup do’a. Fungsi dari tradisi pembacaan Al-Qur’an untuk mendoakan jama’ah haji yaitu mengandung keberkahan, mengkabulkan hajat, memudahkan semua urusan yang sulit-sulit, mampu menghapus dosa seminggu yang lalu, memberi ketenangan jiwa, mampu memperkenalkan kepada masyarakat yang buta aksara untuk membaca Al-Qur’an, mengurangi kegiatan pemuda yang kurang bermanfaat seperti nongkrong dipinggir jalan dan kegiatan yang kurang bermanfaat lainnya, memudahkan usaha, semakin menunjukan sosial yang tinggi karena dengan adanya wujud masyarakat yang saling membantu dan saling mendoakan sesama muslim, pembacaan Al-Qur’an tidak hanya mendoakan jamaah yang berangkat haji akan tetapi mendoakan diri sendiri hingga wa jami’il muslimin wal muslimat.
24SK2431032.00 | SK IAT 24.032 MFA t | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain