SKRIPSI HES
Implementasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Pada Bisnis Es Balok di Kota Pekalongan
Es batu merupakan salah satu yang paling sering dikonsumsi masyarakat. Namun, tidak semua jenis es baik untuk dikonsumsi seperti es balok yang mengandung bakteri E. Coli. Di Kota Pekalongan misalnya, masih ada pabrik es balok yang tidak memenuhi standar kualitas dan higienis, sehingga merugikan konsumen. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis implementasi Undang-Undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindung Konsumen pada bisnis es balok di Kota Pekalongan dan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas Undang-Undang Perlindungan Konsumen pada bisnis es balok di Kota Pekalongan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan perlindungan konsumen dan kualitas produk es balok di Kota Pekalongan. Metode penelitian yang digunakan yaitu yuridis empiris dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalu sumber data primer, sekunder, dan tersier. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai implementasi undang-undang perlindungan konsumen dalam bisnis es balok. Hasil penelitian menunjukan implementasi Undang-Undang Perlindungan Konsumen pada bisnis es balok belum efektif dilaksanakan, khususnya pada Pasal 4 dan Pasal 7 belum terimplementasikan dalam praktik produksi es balok. Pelaku usaha tidak menjalankan kewajibannya dengan baik, seperti menggunakan air yang tidak higienis sebagai bahan baku es balok, tempat produksi es balok yang kotor, serta para pekerja yang tidak memakai pakaian sesuai SOP saat bekerja. Dari praktik tersebut, memberikan kerugian bagi konsumen karena hak-hak konsumen tidak terpenuhi. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas Undang-Undang Perlindungan Konsumen pada praktik produksi es balok menunjukan, pertama aturan hukum yang ada belum diimplementasikan secara efektif di lapangan. Kedua, penegakan hukum oleeh instansi terkait masih lemah, ditunjukan oleh kurangnya inspeksi dan sanksi tegas terhadap pelanggaran. Ketiga, sarana dan fasilitas pendukung di pabrik es balok sering kali tidak memadai, menghambat kepatuhan terhadap standar mutu. Keempat, kesadaran masyarakat tentang hak-hak konsumen dan standar mutu produk masih rendah.
24SK2412069.00 | SK HES 24.069 ALI i | My Library (Lantai 3. Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain