SKRIPSI KPI
Strategi Komunikasi Organisasi Dalam Menumbuhkan Nilai Hablum Minal Alam (Studi Kasus PMII Rayon Bahurekso)
Organisasi merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari berbagai komponen (seperti individu dan lain sebagainya) yang bersatu dalam suatu kelompok atau entitas dengan tujuan tertentu. Di dalam seluruh perguruan tinggi di Indonesia terdapat dua jenis organisasi, yaitu organisasi intra dan ekstra kampus. Organisasi ekstra kampus yang masih mempertahankan keberadaan dan aktivitasnya ialah organisasi ekstra kampus yang berwarnakan Islam, salah satunya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Komunikasi di dalam suatu organisasi merupakan bagian yang sangat penting. Perjalanan organisasi sangat tergantung bagaimana pola komunikasi dalam organisasinya Dewasa ini perubahan iklim menjadi isu global yang mendesak dan berdampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan. Kaitannya dengan sikap peduli lingkungan, PMII merupakan organisasi mahasiswa Islam yang memiliki asas dan nilai-nilai Islam sebagai landasan utama. Sebagai organisasi mahasiswa PMII Rayon Bahurekso memiliki peran penting dalam menjadi agen perubahan dan menyebarkan kesadaran tentang perlunya menjaga lingkungan dan keberlanjutan alam. Dalam hal ini penulis melihat bahwa melalui strategi komunikasi yang tepat, PMII Rayon Bahurekso dapat menginspirasi dan membentuk pola pikir serta perilaku positif terhadap lingkungan organisasi. Jenis penelitian yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data primer dari penelitian ini adalah wawancara secara langsung ketua dan pengurus. Sedangkan sumber data sekundernya adalah jurnal-jurnal, buku yang relevan dengan penelitian yang sedang diteliti. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Strategi komunikasi yang dilakukan PMII Rayon Bahurekso dalam menumbuhkan nilai Hablum Minal Alam yaitu dengan menggunakan program kerja dan pendiasporaan kader ke internal kampus dengan melalui dua cara, yaitu melalui tatap muka dan media sosial. Dari hasil wawancara dan analisis, beberapa hambatan yang teridentifikasi antara lain melibatkan pemahaman dan presepsi yang beragam di kalangan anggota, selain itu, kurangnya partisipasi aktif dari sebagian anggota juga menjadi faktor penghambat yang perlu diawasi.
24SK2434153.00 | SK KPI 24.153 MUH s | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain