SKRIPSI TP
Konsep Tapa Dalam Perspektif Tasawuf (Kajian Serat Pamoring Kawula Gusti Karya Raden Ngabeh Ronggowarsito)
Tapa atau bertapa merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat Jawa dengan mengendalikan hawa nafsu serta memusatkan pikiran hanya kepada Tuhan. Hawa nafsu kerap kali menjadi penghambat seseorang untuk dapat berhubungan dengan Tuhan. Dalam tasawuf, apabila seseorang ingin mendekatkan diri kepada Tuhan, maka seseorang harus menyucikan diri dan menghiasi diri dengan akhlak terpuji. Serat Pamoring Kawula Gusti juga mengajarkan cara laku pertapaan untuk mengendalikan hawa nafsu dan ajaran untuk berperilaku baik untuk dapat mendekatkan diri kepada Tuhan. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu, pertama, bagaimana konsep tapa menurut perspektif Raden Ngabehi Ronggowarsito dalam Serat Pamoring Kawula Gusti? kedua, bagaimana kesesuaian konsep tapa dalam Serat Pamoring Kawula Gusti dengan ajaran tasawuf? Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep tapa menurut perspektif Raden Ngabehi Ronggowarsito dalam Serat Pamoring Kawula Gusti dan untuk mengetahui kesesuaian konsep tapa dalam Serat Pamoring Kawula Gusti dengan ajaran tasawuf. Sedangkan kegunaan penelitian ini, yaitu untuk dapat berkontribusi dalam mengembangkan keilmuan tasawuf dan psikoterapi, khususnya pada kajian tapa dalam perspektif tasawuf. Selain itu, penelitian ini juga sebagai referensi dan wawasan bagi masyarakat umum sehingga dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini adalah penelitian studi pustaka atau library research dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Sedangkan pendekatan yang digunakan, yaitu pendekatan hermeneutika Paul Ricoeur. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu teknik dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan, yaitu analisis isi dan analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini, yaitu, pertama, bahwa tapa dalam Serat Pamoring Kawula Gusti adalah pengendalian diri melalui tapanig jasad, tapaning budi, tapaning hawa nafsu, tapaning rasa sejati, tapaning sukma, tapaning cahya, dan tapaning urip. Tujuannya agar seseorang dapat berada sedekat mungkin dengan Tuhan. Kedua, terdapat kesesuaian antara konsep tapa dalam Serat Pamoring Kawula Gusti dengan ajaran tasawuf, baik dari hakikatnya, cara atau jalan yang ditempuh, serta tujuannya.
24SK2433035.00 | SK TP 24.035 ARI k | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain