SKRIPSI TP
Makna Mahabbah Dan Relevansinya Terhadap Spiritualitas Paseduluran Jam'iyyah Maulid Simtud Durar Pekalongan
Mencintai Rasulullah merupakan bentuk mahabbah kepada Allah. Mencintai Rasulullah dapat dilakukan dengan mengamalkan Kitab Simtud Durar yang dikarang oleh Al-Habib Ali bin Muhammad AlHabsyi karena kitab tersebut berisikan tentang sejarah Nabi Muhammad SAW dan teladannya yang dapat dicontoh dan dijadikan sebagai teladan dalam meningkatkan Spiritualitas. Serta memunculkan pengalaman keagamaan yang diperoleh dari mengamalkannya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: a) Bagaimana makna mahabbah menurut Paseduluran Jam’iyyah Maulid Simtud Durar Pekalongan, b) Bagaimana relevansi makna mahabbah terhadap Spiritualitas Paseduluran Jam’iyyah Maulid Simtud Durar Pekalongan. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah: a) Untuk mengetahui makna mahabbah menurut Paseduluran Jam’iyyah Maulid Simtud Durar Pekalongan, b) Untuk mengetahui relevansi makna mahabbah terhadap spiritualitas paseduluran Jam’iyyah Maulid Simtud Durar Pekalongan. Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan fenomenologi kualitatif. Sumber data terdiri dari primer atau data utama penelitian dalam hal ini berkaitan erat dengan melakukan wawancara dan observasi terhadap Paseduluran Jam’iyyah Maulid Simtud Durar Pekalongan dan dokumentasi dari kitab Maulid Simtud Durar karya Habib Ali Al-Ḥabsyi dan sekunder berupa buku yang relevan, jurnal, artikel, serta hasil penelitian sebelumnya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam hal ini makna mahabbah menurut Passeduluran Jam’iyyah Maulid Simtud Durar Pekalongan merupakan bentuk kecenderungan kepada Allah SWT melalui cinta pada Nabi Muhammad SAW dengan cara menjadikan kitab Maulid Simthud Durar sebagai wirid, menaati perintah Allah SWT dengan mengikuti atau mencontoh sifat Nabi Muhammad SAW, bersholawat atas Nabi Muhammad SAW dan menjadikan Nabi Muhammad sebagai teladan hidup. Relevansi makna mahabbah terhadap spiritualitas Paseduluran Jam’iyyah Maulid Simtud Durar Pekalongan dapat dilihat dari pengalaman keagamaan atau spiritual yang dialami setelah mengikuti kegiatan rutin Paseduluran Jam’iyyah Maulid Simthud Durar Pekalongan ataupun setelah mengamalkan kitab Simthud Durar sehingga dapat mempengaruhi sifat dan praktik spiritual dalam kehidupan sehari-hari ketua dan para anggota Paseduluran Jam’iyyah Maulid Simthud Durar Pekalongan.
24SK2433028.00 | SK TP 24.028 QOD m | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain