SKRIPSI PAI
Strategi Guru PAI Dalam Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas X Busana 1 Terhadap Pemahaman Akhlak Islam Di SMK Negeri 1 Karangdadap Kabupaten Pekalongan
Di era pertengahan pertukaran informasi ini, banyak berbagai problematika sosial baru yang timbul menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan yang salah satu penyebabnya adalah dari ketidaksiapan akan kemampuan masyarakat dalam bersikap kritis terhadap kebenaran informasi yang diterima. Dalam ajaran agama Islam berfikir kritis mendapat perhatian lebih yakni dikenal dengan istilah tabayyun, dimana ketika mendapat suatu informasi untuk memastikan kebenarannya diperlukan upaya dengan teliti, hati-hati, dan secara seksama. Dalam hal ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di SMK Negeri 1 Karangdadap karena pembelajaran di sekolah menengah kejuruan identik dengan skill atau berfokus pada skill peserta didik untuk membekali segala yang dibutuhkan peserta didiknya untuk memasuki dunia kerja, sehingga pembelajaran selama lima hari lebih banyak ditekankan pada kejuruannya daripada mata pembelajaran lain seperti pendidikan agama Islam. Selain itu, Output lulusan SMK mayoritas akan bekerja di perusahaan-perusahaan yang telah bekerja sama dengan Bursa Kerja Khusus (BKK) sekolah maupun di luar BKK, hal tersebut tentu mengharuskan setiap lulusannya berinteraksi dengan banyak orang yang berbeda-beda bahkan harus beradaptasi dengan warga negara lain dan budaya negara lain, sehingga apabila selama menempuh pendidikan di sekolah tidak diasah kemampuan bepikir kritisnya terutama mengenai pemahaman yang lurus tentang agama Islam, dapat dengan mudah terpengaruh dengan berbagai hal negatif di luar sana dan akan terbawa sampai ke rumah atau masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan berpikir kritis siswa terhadap pemahaman agama Islam di SMK Negeri 1 karangdadap, memaparkan strategi guru dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa terhadap pemahaman akhlak Islam di SMK Negeri 1 Karangdadap, dan mengidentifikasi apa saja faktor penghambat dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa terhadap pemahaman agama Islam di SMK Negeri 1 karangdadap. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data peneliti adalah menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi dilakukan dengan melihat aktivitas guru dan peserta didik pada saat proses pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama Islam. Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah, guru, dan peserta didik. Sedangkan dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data sekolah, dokumen pembelajaran, dan foto kegiatan pada saat pembelajaran pendidikan agama Islam. Sedangkan teknik dalam menganalisis data pada penelitian ini melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, kemudian penarikan kesimpulan. Untuk pemeriksaan data dan keabsahan data pada penelitian ini melalui triangulasi, member check, dan checking data. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas X Busana 1 cukup. Dalam menjawab pertanyaan ataupun memahami materi yang tidak dipahami peserta didik sering mempertimbangkan kedalaman informasi dan sumber yang diterima dengan mendalami dari berbagai sumber seperti internet, buku pribadi, guru, dan dari kelas lain serta mempertimbangkan kebenarannya. Adapun strategi yang dilakukan oleh guru dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa terhadap pemahaman agama Islam di SMK Negeri 1 Karangdadap yaitu, pembelajaran interaktif, dengan model pembelajaran kooperatif yakni memvariasikan metode point counter point dan window shopping. Kemudian, guru juga menggunakan model pembelajaran discovery learning dengan memvariasikan berbagai metode belajar mengajar seperti tutor sebaya, story telling, small grup discussion, wawancara, pengamatan di luar kelas atau tadabur, serta analisis isu-isu keagamaan terbaru di sosial media ataupun lingkungan sekitar. Lalu membuat soal-soal HOTS (Higher Order Thingking Skills), dan metode ceramah untuk memberikan pemahaman yang mendalam dan membekali peserta didik dengan ajaran agama Islam yang lurus, guru memiliki program pembiasaan membaca Al-Qur’an, sholat duha, membaca bacaan sholat, dan dzkir sesudah sholat sebelum jam pembelajaran untuk menguatkan spiritualitas peserta didik.
24SK2421406.00 | SK PAI 24.406 PUS s | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain