SKRIPSI PGMI
Manajemen Pembinaan Ekstrakurikuler Pramuka Di Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Kuripan Kidul Kota Pekalongan
Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa dalam sebuah organisasi, manajemen menjadi faktor utama dalam terciptanya segala kegiatan organisasi. Penerapan manajemen yang terencana dan terorganisir melalui pembinaan dengan baik tentunya menjadi pondasi yang nantinya menjadi tolak ukur keberhasilan suatu organisasi. Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan manajemen pembinaan ekstrakurikuler pramuka, (2) Untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam pelakasanaan manajemen pembinaan ekstrakurikuler pramuka, (3) Untuk mendeskripsikan bagaimana cara sekolah mengatasi hambatan dalam pelaksanaan manajemen pembinaan ekstrakurikuler pramuka. Jenis penelitian ini berupa penelitian lapangan (field research) dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data dengan model Miles, dan Huberman dan Saldana yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan manajemen pembinaan ekstrakurikuler pramuka di MIS Kuripan Kidul Kota Pekalongan sudah berjalan dengan baik dalam segi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasaannya. Namun, belum maksimal karena terdapat beberapa faktor baik dari faktor pendukung maupun faktor penghambatnya. Ada 5 faktor pendukung dalam manajemen pembinaan ekstrakurikuler pramuka di MIS Kuripan Kidul Kota Pekalongan. Pertama, Kegiatan pramuka yang menyenangkan dengan menggunakan metode yang bervariasi. Kedua, Pembina pramuka yang kompeten dibidangnya. Ketiga, Sarana prasarana yang cukup memadai. Keempat, Adanya dukungan dari kedua orang tua. Kelima,Tingginya semangat dan antusias peserta didik. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat manajemen pembinaan ekstrakurikuler pramuka di MIS Kuripan Kidul Kota Pekalongan terdiri dari 3 faktor. Pertama, Terdapat anak yang kurang minat terhadap metode yang digunakan. Kedua, Kadang pembina yang mungkin berhalangan hadir. Ketiga, Ada beberapa peserta didik yang sering izin. Upaya mengatasi faktor penghambat dalam manajemen pembinaan ekstrakurikuler pramuka di MIS Kuripan Kidul Kota Pekalongan terdiri dari 4 upaya. Pertama, Melakukan pendekatan kepada peserta didik. Kedua, Pihak sekolah menyediakan pembantu pembina. Ketiga, Melakukan kerjasama serta komunikasi yang baik dengan tim pengurus ekstrakurikuler pramuka, wali siswa dan peserta didik. Keempat, Memberikan motivasi atau dukungan kepada peserta didik.
24SK2423098.00 | SK PGMI 24.098 EDI m | My Library (Lantai 3. Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain