TESIS EKOS
Peran Triple Helix dalam Mewujudkan Kemandirian Pesantren : Studi kasus Pondok Modern Tazakka Batang Jawa Tengah
Penelitian ini menelaah peran kerjasama antara tiga aktor yakni akademisi, bisnis dan pemerintah atau yang dikenal dengan konsep triple helix dalam rangka mewujudkan kemandirian pesantren, permasalahan penelitian adalah bagaimana peran triple helix yang terjadi dalam Pondok Modern Tazakka sebagai upayanya meningkatkan kemandirian pesantren. Teori yang menonjol yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep teori triple helix. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif melalui pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun yang menjadi populasi penelitiannya adalah Kepala Bagian Perguruan Tinggi Pondok Modern Tazakka, Kepala Bagian Amal dan Usaha Pondok Modern Tazakka dan Kepala Sub Bagian Bina Mental Sekretariat Pemerintah Daerah Kabupaten Batang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai konsep kerjasama aktor triple helix dalam Pondok Modern Tazakka sebagai upayanya mewujudkan kemandirian pesantren. Hal ini nantinya akan dijelaskan satu persatu mengenai peran dari masing-masing aktor yakni pemerintah, akademisi dan sektor bisnis. Setelah itu peneliti akan menganalisis mengenai dampak yang dirasakan Pondok Modern Tazakka dari kerjasama yang terjadi antara tiga aktor tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa jalinan kerjasama konsep triple helix memang terjadi dalam Pondok Modern Tazakka. Hal ini meliputi peran akademisi dalam meningkatkan kualitas SDM terhadap pengembangan bisnis Tazakka dan turut serta dalam memberikan sumbangsih keilmuannya. Peran selanjutnya yakni dari pemerintah yang ikut mensupport lewat Perda No. 4 tahun 2023 tentang Fasilitasi Pesantren. Peran yang ketiga yakni bisnis Tazakka yang berjalan sangat pesat, yang mana dari bisnis inilah dana terbesar didapatkan dalam rangka perwujudan kemandirian pesantren. Meskipun peran pemerintah masih terlalu sedikit, akan tetapi pihaknya selalu memperbaiki demi menjaga jalinan kerjasama dengan pihak pesantren yang berada di bawah administrasi Pemerintah Kabupaten Batang. Satu hal yang menarik dari hasil penemuan penulis di lapangan yang mana hal ini juga menjadi novelty dari penelitian ini adalah, jalinan kerja sama tiga aktor itu juga diperkuat oleh upaya pengasuh serta bagian amal dan usaha Tazakka yang selalu membangun jaringan kerjasama dengan berbagai pihak lain. Hal tersebut biasa kita sebut dengan istilah networking. Networking ini dinilai sangat penting dengan tujuan selain untuk lebih memperkenalkan Tazakka hingga ke seluruh penjuru dunia, tapi juga dapat memberikan pengaruh besar dalam mengembangkan berbagai bisnis yang dimiliki Tazakka yang mana bisnis ini sebagai penopang sumber dana terbesar untuk pesantren.
24TS2454007.00 | TS P.EKOS 24.007 MIN p | My Library (Lantai 3. Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain