SKRIPSI MD
Implementasi Manajemen Risiko Dalam Zakat Di Baznaz Kota Pekalongan
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Pekalongan hadir sebagai lembaga yang bertanggung jawab untuk menghimpun, mengelola, dan mendistribusikan zakat kepada penerima zakat dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang membutuhkan. Namun, dalam melaksanakan tanggung jawabnya, BAZNAS Kota Pekalongan juga dihadapkan dengan berbagai risiko yang dapat mengganggu kelancaran dan efektivitas pengelolaan zakat. Oleh karena itu, BAZNAS Kota Pekalongan mengimplementasikan manajemen risiko dalam pengelolaan zakat. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan jawaban dari rumusan masalah sebagai berikut (1) bagaimana implementasi manajemen risiko dalam pengelolaan zakat di BAZNAS Kota Pekalongan (2) apa saja faktor penghambat dan pendukung implementasi manajemen risiko dalam pengelolaan zakat di BAZNAS Kota Pekalongan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan sistematika penulisan deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dan teknik analisis data dengan jenis analisis data yaitu dengan analisis model Burhan Bungin yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) BAZNAS Kota Pekalongan dalam pelaksanaan implementasi manajemen risiko dalam pengelolaan zakat belum sepenuhnya menerapkan manajemen risiko. Hal ini ditandai dengan belum adanya pedoman buku manajemen risiko xii pengelolaan zakat dari pusat kajian strategis BAZNAS Jakarta dan belum sesuai standard operating Procedure (SOP). Tahapan implementasi manajemen risiko dalam pengelolaan zakat di BAZNAS Kota Pekalongan meliputi identifikasi risiko, analisis risiko, dan pengelolaan risiko. Proses identifikasi risiko menggunakan pendekatan proaktif yang didasarkan pada pengalaman dari bulan atau tahun sebelumnya. Dan proses analisis risiko dengan menggunakan pendekatan yang rasional dengan fokus pada pencarian penyebab risiko. Serta pengelolaan risiko dengan meningkatkan sinergi dan kolaborasi, menjadikan zakat sebagai prioritas utama, melaksanakan kegiatan sosialisasi dan edukasi serta memanfaatkan media sosial Instagram sebagai platform untuk menyebarkan informasi terkait peran BAZNAS Kota Pekalongan dan pentingnya zakat. (2) faktor penghambat dalam implementasi manajemen risiko dalam pengelolaan zakat di BAZNAS Kota Pekalongan yaitu sumber daya finansial dan sumber daya manusia yang terbatas serta sulitnya mengukur kemungkinan penyebab risiko secara akurat. Sedangkan faktor pendukungnya yaitu sarana prasarana yang memadai, komunikasi yang efektif, dan partisipasi yang aktif.
24SK2436026.00 | SK MD 24.026 ERW i | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain