SKRIPSI IAT
Makna Azm Al-Umur Dalam Aspek Religius Anak (Kajian Q.S Luqman Ayat 17 Perspektif Hermeneutika Ma'na Cum Maghza)
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kemerosotan akhlak yang terjadi pada saat ini terutama pada kalangan anak-anak. Para orang tua perlu memberikan pendidikan kepada anak guna mengimbangi diri dengan bekal nilai-nilai moral sejak usia dini di tengah pesatnya perkembangan IPTEK agar tidak terjerumus pada pergaulan dan hal-hal yang tidak semestinya. Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Luqman Hakim saat memberikan pelajaran kepada anaknya, yaitu dalam surat Luqman ayat 13-19. Nilai-nilai yang terkandung dalam ayat tersebut merupakan asas pendidikan yang harus diterapkan oleh orang tua sebagai panduan dalam proses mendidik anak. Salah satunya yaitu dalam Q.S Luqman ayat 17 yang dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa terdapat suatu perkara yang wajib diutamakan kaitannya dengan pendidikan anak, yaitu Azm Al-Umūr. Sehingga dari hal itu, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana penafsiran para mufasir terkait makna Azm Al-Umūr yang terdapat dalam Al-Qur’an. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui makna Azm Al-Umūr dalam perspektif Hermeneutika Ma’nā cum Maghzā Sahiron Syamsuddin. Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan Hermeneutika Ma’nā cum Maghzā. Data dikumpulkan dengan teknik dokumentasi dalam studi pustaka. Selanjutnya analisis data dalam penelitian ini menggunakan langkah tafsir Hermeneutika Ma’nā cum Maghzā. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwasanya makna Azm AlUmūr dalam aspek religiusitas anak pada Q.S. Luqman ayat 17 yaitu perkara penting yang dimaksud adalah shalat, amr ma'rūf nahi munkar serta kesabaran. Kemudian melalui kajian Hermeneutika Ma’nā cum Maghzā yang ditemui dalam signifikansi fenomenal dinamis, makna Azm Al-Umūr ketetapan hati/keteguhan hati, yaitu melewati rintangan dan meyakinkan diri untuk menempuh jalan setelah membulatkan tekad dan keinginan. Keteguhan hati, yang mana merupakan hal yang wajib dilaksanakan dan perkara yang diutamakan, dalam hal ini yaitu kaitannya dengan shalat, amar ma’ruf nahi munkar dan sabar. Pesan Luqmanul Hakim kepada anaknya, telah menjadi model dalam mendidik anak zaman sekarang, di tengah hilangnya nilai-nilai shalat dari sendi-sendi kehidupan umat Islam pada saat ini. Didikan yang baik dari orang tua dapat membimbing anaknya untuk menjadi seorang anak yang shalih dan shalihah sehingga terhindar dari perbuatan-perbuatan buruk. Nilai-nilai religius yang telah tertanam dalam diri seorang anak, kemudian diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari akan menjadi kebiasaan yang dapat mengantarkan ia menuju ridha Allah Swt.
24SK2431026.00 | SK IAT 24.026 FIT m | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain