SKRIPSI PAI
Kesiapan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar Di MTs At-Taqwa Jatingarang Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang
Kurikulum merdeka belajar merupakan kurikulum yang dicanangkan oleh Menteri Nadiem Makarim yang mengandung arti kebebasan berpikir serta kebebasan berinovasi. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini bagaimana kebijakan MTs At-Taqwa Jatingarang dalam menyikapi adanya kurikulum merdeka belajar, bagaimana kesiapan guru PAI dalam menerapkan kurikulum merdeka belajar, apa faktor pendukung dan penghambat guru PAI dalam menerapkan kurikulum merdeka belajar. Sedangkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan kebijakan yang dilakukan MTs AT-Taqwa Jatingarang dalam menerapkan kurikulum merdeka belajar, untuk mendeskripsikan kesiapan guru PAI dalam menerapkan kurikulum merdeka belajar di MTs At-Taqwa Jatingarang, serta untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat guru PAI dalam menerapkan kurikulum merdeka belajar di MTs At-Taqwa Jatingarang. Penelitian ini merupakan penelitian Field Reseach dengan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian ini yaitu kepala madrasah, wakil bidang kurikulum, dan guru PAI. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Interaktif (Kondensasi data, penyajian data/display, dan verifikasi data), Sedangkan teknik keabsahan data pada penelitian ini menggunakan Triangulasi Sumber . Hasil penelitian ini ditemukan suatu kebijakan yang perlu dipatuhi oleh setiap guru maupun staf yang terdiri dari 3 kebijakan yaitu: (1) Kepala madrasah mendelegasikan unsur madrasah untuk mengikuti sosialisasi. (2) Kepala madrasah mendelegasikan guru mengikuti bimbingan teknis mengenai kurikulum merdeka belajar. (3) Kepala madrasah MTs At-Taqwa Jatingarang membentuk sebuah tim untuk membuat kurikulum opersional madrasah (KOM). Sedangkan kesiapan guru PAI di MTs At-Taqwa Jatingarang jika ditinjau dari 6 indikator kesiapan menunjukan respon yang cukup baik. Adapun faktor pendukungnya yaitu: (1) Adanya motivasi yang tinggi dari kepala sekolah. (2) Adanya sosialisasi dan pelatihan. Sementara faktor penghambatnya yaitu: Sulitnya pada penerapan kegiatan P5RA dan penerapan penilaian/assesmen.
24SK2421171.00 | SK PAI 24.171 HIM k | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain