SKRIPSI HKI
Marital Rape Menurut Pandangan Tokoh Rifa'iyah Kabupaten Batang
Penelitian ini mengkaji mengenai pendapat tokoh-tokoh Rifa‟iyah Kabupaten Batang terhadap kasus marital rape Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya kasus kekerasan dalam rumah tangga dalam hal ini adalah marital rape. Selain itu, terdapat tradisi yang ada di kalangan Jam‟iyah Rifa‟iyah sebelum menikah yakni untuk calon pasangan suami istri harus mengkaji kitab Tabyin Al-Islah karangan K.H. Ahmad Rifa‟i. Berdasarkan uraian tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan menganalisis pandangan tokoh-tokoh pertimbangan hukum organisasi Rifa‟iyah di Kabupaten Batang tentang kasus marital rape. Penulis memakai jenis penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan sumber data primer yang diperoleh dari tokoh-tokoh Rifa‟iyah dan pengeurus organisasi terkait. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis pendapat-pendapat asal tokoh-tokoh organisasi masayarakat yang digunakan menjadi pertimbangan aturan. Penulis ingin menganalisis pendapat tokoh Rifa'iyah di Kabupaten Batang pada pembahasan perkara marital rape. Data sekunder yang digunakan adaah buku-buku, jurnal, penelitian terdahulu yang terkait dengan tema dan dipilih dengan teknik dokumentasi. Sedangkan data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian adalah pandangan tokoh Rifa'iyah Kabupaten Batang tentang marital rape berpendapat bahwa marital rape terjadi karena kurang tahunya pasangan tentang hak dan kewajibna sebagai suami istri. Kemudian terkait perlakuan suami kepada istrinya untuk melakukan hubungan seksual dengan cara memaksa tidak sepenuhnya kesalahan suami. Hal tersebut dikarenakan kewajiban seorang istri adalah patuh kepada suaminya, tidak terkecuali pada saat suaminya mengajak berhubungan seksual selama dia tidak ada udzur yang dibenarkan. Apabila istri sedang dalam konsisi kurang memungkinkan, maka istri diperbolehkan untuk menolaka ajakan suami dan suami pun harus memeperhatikan kondisi istrtinya. Dalam perkawinan di kalangan Rifa'iyah memiliki program yang sudah menjadi tradisi yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada calon pengantin terkait kehidupan berkeluarga. Program tersebut yakni dengan mengkaji kitab Tabiyin al-Islah bagi calon suami istri sebelum dilangsungkannya perkawinan. Proses tersebut dilangsungkan sekitar dari 1- 2 bulan sebelum prosesi perkawinan. Hal tersebut dimaksudkan agar calon suami dan istri mengerti betul tentang konsep pernikahan dalam Islam, baik dari pemenuhan hak dan kewajiban masing-masing, berhubungan seksual maupun jatuhnya talak.
24SK2411043.00 | SK HKI 24.043 MIR m | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain